Berita Regional
Dalam Pengaruh Narkoba, Sopir Angkot Nekat Terobos Pintu Perlintasan Kereta, Empat Penumpang Tewas
Dari keterangan polisi, sopir angkot ternyata dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan positif memakai narkoba.
Tindakan Harto Manalu itu dilakukan setelah dirinya ugal-ugalan dalam berkendara, dan nekat menerobos jalur perlintasan.
Baca juga: Nasib Pilu Istri Polisi di Tangerang, Diusir dari Rumah Mewahnya gegara Tak Mampu Nyicil Utang
4 Orang Meninggal Dunia
Saat kejadian, ada empat orang yang meninggal dunia.
Mereka yang meninggal adalah Batara Arengga Nasution, serta ibu dan anak Asma Nur dan anaknya Faida Harahap.
Satu orang lainnya identitasnya belum diketahui, karena semua barang-barang milik korban diduga dicuri.
Berkaitan dengan kasus ini, TribunMedan.com masih berupaya mencari rumah masing-masing korban untuk mengetahui lebih lanjut proses pemakaman keempat korban.
Dari keterangan Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sonny Siregar kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat kejadian kereta api datang dari arah Binjai menuju Medan sedangkan angkot datang dari Jalan Sekip menuju Jalan Gereja.
"Jadi sopir saat kejadian memaksa masuk walaupun palang pintu kereta api sudah turun. Pada saat di atas rel mesin angkotnya mati. Sehingga sopir panik dan keluar menyelamatkan diri," ujarnya.
"Namun penumpang tidak sempat menyelamatkan diri sehingga penumpang terseret sejauh 300 meter. Korban terlempar di sekitar TKP," tutupnya.
Baca juga: Geram dengan Tindakan Menteri Risma, Ibu Penyandang Disabilitas: Sangat Menyakiti Hati Saya
Kapolsek Medan Barat Kompol Ruzi Gusman menjelaskan ada 4 korban meninggal dunia dan 4 luka-luka.
"Kalau untuk korban ada 8 orang. 4 orang meninggal dunia dan 4 orang lagi masih dalam perawatan," kata Ruzi Gusman.
Ada pun penuturan seorang saksi bernama Angga, sebelum kejadian, mendengar suara kereta api mendekati kios tempatnya berjualan.
Tak lama kemudian terdengar dentuman keras dan suara minta tolong dari seorang wanita.
"Sebelum kejadian saya dengar ada suara kereta api dekat belakang kios saya. Kemudian terjadi suara dentuman kuat dan ada serpihan kaca ke kios saya," kata Angga kepada Tribun Medan.