Pilpres 2024
Arief Poyuono Yakin Anies Tak Bakal Diusung jadi Capres, Singgung Penyelidikan Formula E
Politikus Gerindra Arief Poyuono mengatakan bahwa Anies berpotensi gagal jadi Presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Sementara itu elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di urutan ke-6 dengan angka keterpilihan 7,5 persen.
Elektabilitas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menguat dan mendekati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang konsisten berada di 5 besar tokoh nasional populer.
Berdasarkan survei terbaru IPO, Zulhas menempati urutan 7 dengan angka 4,2 persen, tepat di bawah Ridwan Kamil dengan angka keterpilihan 7,5 persen di urutan 6.
Baca juga: Pilpres 2024, Partai Gerindra dan PDIP Bekerjasama, Ahmad Muzani Sebut Keduanya Punya Kekuatan Besar
Sedangkan elite PDIP yang menjabat sebagai Ketua DPR RI Puan Maharani memperoleh 2,9 persen.
Baca juga: Aturan Pengangkatan Jadi ASN Polri Terbit, Mantan Pegawai KPK Harus Ikut Seleksi Kompetensi
Survei IPO dilakukan pada periode 29 November-2 Desember 2021.
Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), dan melibatkan 1.200 responden. Sampling error dalam survei ini sebesar 2,50 persen.
Baca juga: Sri Mulyani dan Pimpinan MPR Sepakat Bertemu, Bamsoet: Polemik Bukan Terkait Masalah Anggaran
"Situasi ini menggambarkan jika popularitas di dunia maya, belum tentu sinergi dengan realitas di masyarakat secara umum," kata peneliti utama IPO Catur Nugroho dalam rilis surveinya, Sabtu (4/12/2021).
Catur mengatakan, bertahannya keterpilihan Zulhas di posisi tengah dapat mencerminkan apa yang terjadi di masyarakat, berbeda dari riuhnya media sosial.
Keterpilihan Zulhas juga disebut karena terjadinya keberhasilan konsolidasi di tingkat masyarakat.
Baca juga: Ingin Jawa Barat Jadi Kandang Prabowo Lagi di Pemilu 2024, Sekjen: Gerindra Bukan Partai Kos-kosan
Berbeda dengan keterpilihan Puan Maharani yang meski meningkat, tapi masih cukup tertinggal. Sedangkan Airlangga Hartarto justru cenderung menurun.
"Bisa saja apa yang terjadi di kelas masyarakat berbeda, antara riuhnya media sosial dengan riuhnya realitas."
"Sehingga Zulkifli Hasan mampu menembus perolehan kelas menengah, jauh lebih baik dibanding Puan Maharani atau Airlangga Hartarto," ulas Catur.