Pandemi Virus Corona
Siti Nadia Tarmizi Sebut Penanganan Pandemi Virus Corona Indonesia Mendapat Pujian AS dan Uni Eropa
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia mendapat pujian dari negara AS dan Uni Eropa dalam menangani pandemi virus corona.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan penanganan pandemi virus corona di Indonesia sukses.
Meski masih ada kasus aktif, namun terjadi penurunan drastis dari bulan Juni dan Juli 2021.
Apresiasi sukses tersebut, kata Siti Nadia, bukan klaim pemerintah Indonesia, tapi datang dari negara besar Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,51 Persen, Legislator PKS: Apakah Dinikmati Masyarakat Kecil?
“AS dan Uni Eropa mengategorikan Indonesia sebagai negara yang aman dikunjungi. Tidak ada imbauan pelarangan dari negara mereka,” Nadia dalam dialog Media KC-PEN Resiliensi dan Optimisme Menuju 2022, Jumat (3/12/2021).
Ia menambahkan, Indonesia harus pulih bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga karena dalam era saat ini, yang tidak bisa lepas dari hubungan dengan negara-negara lain baik dalam hal mobilitas, interaksi, transaksi ekonomi dan sebagainya.
Virus, dikatakannya tidak mengenal wilayah.Karena itu, penting bagi Indonesia untuk segera pulih mengingat Indonesia adalah bagian dari kegiatan global.
Mengingat pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir, apalagi dengan munculnya varian baru Omicron, Nadia menekankan pentingnya masyarakat dalam menjaga prokes 3M, vaksinasi, membatasi mobilitas, dan penguatan 3T.
Baca juga: Yana Aditya Sebut Penumpang Bus Transjakarta Tetap Penuh, meski Didera Kasus Kecelakaan
"Hal ini penting dilakukan. Dengan Presidensi G20 2022 kita tunjukan bagaimana Indonesia bisa bekerja dengan baik,” katanya.
“Kalau bisa, Indonesia menjadi negara pertama yang keluar dari situasi oandemi. Ini butuh kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Siti Nadia menyebut vaksinasi Covid-19 bakal rampung paling lambat Maret 2022.
Hal ini menyusul ditunjuknya Indonesia dalam kepemimpinan Presidensi G20 2022.
"Sesuai dengan target kita bahwa vaksinasi ini akan kita selesaikan paling lambat itu Maret 2022," ujarnya.
Menurut Siti Nadia, pada akhir Desember ini pemerintah menargetkan 80 persen dari total sasaran yakni 208 juta orang sudah mendapatkan posisi pertama, dan 60 persen sudah mendapatkan dosis kedua atau lengkap.
Baca juga: Mau Jadi Sultan dengan Aset Kripto, Temukan Tips dan Strateginya di Ajang Coinfest 2022
"Semakin bertambahnya jumlah kita dapatkan dari produsen vaksin ini, kita berharap masyarakat tentunya untuk segera mau divaksin," kata Nadia.
Saat ini, sejumlah tantangan masih mewarnai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air, seperti tantangan geografis untuk menjangkau daerah kepulauan terkecil dan terluar.
Juga kendala memastikan masyarakat segera melakukan vaksinasi dosis kedua.
"Ingat bahwa tidak cukup dengan hanya satu kali divaksin, harus dua-duanya supaya perlindungan optimal,” ucapnya.
“Sehingga kita betul-betul mencapai kekebalan kelompok tadi bisa kita capai, dan ini pasti akan mendukung perlindungan kita dan juga tadi Indonesia menjadi model dalam selama Indonesia menjadi Presidensi G20 2022," tandasnya.
Bayu Sulit Lupakan Momen Pilu Sebagai Relawan Covid-19 di Wisma Atlet |
![]() |
---|
Masyarakat Jangan Panik, Menteri Kesehatan Sebut Pasien Covid-19 Masih Ditanggung meski PPKM Dicabut |
![]() |
---|
Dinkes DKI Jakarta Tunggu Regulasi Pemerintah Pusat Terkait Wacana Pandemi Covid-19 menjadi Endemi |
![]() |
---|
Pandemi Virus Corona Mereda, Kemenhub Fokus Tingkatkan Layanan Tansportasi Udara |
![]() |
---|
Pandemi Virus Corona Melandai, Sandiaga Uno Yakin Target Lima Juta Wisatawan Asing Tercapai |
![]() |
---|