Virus Corona

PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 13 Desember 2021: Antisipasi Varian Omicron, Luhut; Jangan Panik

Untuk kesekian kalinya Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga 13 Desember 2021.

Wartakotalive.com/Muhamad Fajar Riyandanu
PPKM Jawa-Bali diperpanjang selama dua minggu ke depan atau hingga 13 Desember 2021. Foto dok: Tangkapan layar Luhut B Pandjaitan selaku Menko Kemaritiman dan Investasi, saat menjadi pembicara dalam Konferensi Pers dan Evaluasi PPKM, Minggu (25/7/2021), malam. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Terkait munculnya virus corona varian Omicron, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan bahwa perkembangan kasus varian Omicron  telah menyebar di beberapa negara.

Di antaranya Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hong Kong.

Untuk itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini.

Video: Virus Varian Baru Omicron, Wagub Imbau Warga Patuh Prokes

Luhut menjelaskan, hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat yang menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 dan mendekati periode libur Idul Fitri 2021.

"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," pintanya.

Menurut Luhut, kemungkinan itu harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih taat protokol kesehatan dan 3T, bukan untuk menimbulkan kepanikan.

Baca juga: DAFTAR Lengkap PPKM Jawa-Bali Hingga 1 November 2021, Jakarta Membaik ke Level 2

Baca juga: Jangan Berbondong-bondong ke Jakarta, Haikal Hassan: Reuni PA 212 Disalahkan Kalau Covid-19 Tinggi

"Saat ini, jumlah testing dan tracing kita pun sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan November tahun lalu. Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan," katanya.

Luhut juga meminta masyarakat tidak panik karena pemerintah telah memiliki aplikasi yang terintegrasi PeduliLindungi yang perlu untuk terus ditegakkan penggunaannya.

Selain itu, Luhut juga meminta agar masyarakat tidak panik karena varian Omicron.

Luhut ingin agar masyarakat tetap taat protokol kesehatan agar peningkatan kasus secara signifikan pada bulan Juli lalu tidak terjadi kembali.

"Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," kata Luhut.

Baca juga: DAFTAR Lengkap PPKM Jawa-Bali Hingga 1 November 2021, Jakarta Membaik ke Level 2

PPKM Jawa-Bali diperpanjang

Sementara itu Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di wilayah Jawa-Bali.

PPKM Jawa-Bali diperpanjang selama dua minggu ke depan atau hingga 13 Desember 2021.

Hingga diumumkannya perpanjangan PPKM Jawa-Bali, secara umum kasus Covid-19 di Indonesia masih terjaga di level rendah.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pengumuman perpanjangan PPKM Jawa-Bali itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Varian Omicron Menghantui, Pemkot Depok Akui Tetap Mengacu Standar Protokol Kesehatan Covid-19

"Penerapan PPKM yang masih terus dilakukan di Jawa-Bali menunjukkan tren yang cukup stabil," kata Luhut.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah kasus Covid-19 yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah.

Kasus konfirmasi terus ditekan dan penurunannya ada di angka 99 persen sejak puncak kasus bulan Juli lalu.

Walaupun tren Covid-19 di Jawa-Bali cenderung stabil, Luhut juga menjelaskan bahwa saat ini terjadi peningkatan nilai Rt (penambahan kasus aktif nasional).

Baca juga: DAFTAR Lengkap PPKM Jawa-Bali Hingga 29 November 2021, Level 1 Terbanyak Ada di Jawa Timur

Khusus di Jawa-Bali, peningkatannya terjadi 4 hingga 5 hari berturut-turut pada periode awal munculnya varian delta.

Berdasarkan hasil asesmen pada 27 November 2021 terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 2 dan sebanyak 8 Kabupaten Kota yang masuk ke dalam level 1.

Ada pun berdasarkan asesmen dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 10 kabupaten/kota yang kembali ke level 2 di antaranya berada di wilayah Jabodetabek yang terjadi akibat turunnya angka tracing anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek. (*)

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 29 November 2021, Luhut: Hadapi Natal dan Tahun Baru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved