Selama 2 Pekan Operasi Zebra Jaya 2021, Polisi Menindak 2.095 Kendaraan yang Gunakan Knalpot Bising

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Polisi berhasil menilang sebanyak 2.095 kendaraan, karena memakai knalpot bising.

Penindakan itu dilakukan selama dua pekan Operasi Zebra Jaya 2021,

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengatakan bahwa penindakan tilang pada operasi zebra lalu memang fokus pada knalpot bising dan penggunaan rotator tak sesuai.

Sejak tanggal 15 November hingga 28 November 2021, sudah ada 2.095 kendaraan terkena tilang karena knalpot bising.

Baca juga: Operasi Zebra Jaya di Sejumlah Titik Patroli Minggu 28 November, Polisi Sasar Tiga Hal Ini

Baca juga: Polda Metro Gelar Operasi Zebra Jaya di Sejumlah Titik Patroli, Ini Sasaran yang Dibidik Polisi

Baca juga: TNKB dan Knalpot Bising Menjadi Pelanggar Terbanyak Selama Operasi Zebra Jaya 2021 di Kota Bekasi

"Penindakan knalpot bising ada 2.095 kemudian penindakan penggunaan rotator dan strobo tidak sesuai ada 59 orang," kata Argo dalam keterangan Minggu (28/11/2021).

Selama dua pekan, ada 15.800 kendaraan yang kedapatan melanggar lalu lintas.

Namun tak semua kendaraan terkena tilang, melainkan sebagian diberi teguran.

Sebelumnya, Operasi Zebra Jaya tahun 2021 juga akan berfokus pada pelanggaran knalpot bising.

BERITA VIDEO: Gelar Operasi Zebra Jaya 2021, Pelanggar Lalu Lintas di Jakarta Barat Hanya Diberikan Sanksi Teguran

Kepolisian juga akan menindak penyalahgunaan penggunaan strobo dan rotator pada kendaraan.

Hanya kendaraan dinas yang sudah ditentukan undang-undang yang dapat menggunakan rotator dan sirine.

"Kami sudah identifikasi dimana titik yang sering digunakan saat kendaraan dengan strobo dan sirine tanpa hak melintas," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohammad Fadil Imran.

Fadil berharap, dengan segala penertiban itu maka masyarakat berangsur-angsur akan tertib dalam berlalu lintas.

Sebanyak 3.070 personel gabungan disebar dalam patroli Operasi Zebra Jaya tahun 2021.

Fadil berujar bahwa seiring dengan menurunnya angka penularan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya, mobilitas masyarakat pun meningkat.