Virus Corona
Tutup Aktivitas Tak Efektif, Pemerintah Disarankan Terapkan Karantina Tujuh Hari Antisipasi Omicron
Pemerintah pun menyatakan telah membuat beberapa strategi untuk menghadapi varian baru tersebut.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Varian baru Covid-19 B.1.1.529 alias Omicron asal Afrika, meresahkan dunia.
Hal ini dikarenakan varian tersebut dalam kategori kewaspadaan tertinggi, yaitu variant of concern (VOC).
Pemerintah pun menyatakan telah membuat beberapa strategi untuk menghadapi varian baru tersebut.
Baca juga: Panglima TNI Diharapkan Temui Komnas HAM Sebelum Paparkan Pendekatan Baru Tangani Konflik Papua
Di sisi lain, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah telah tepat.
Namun, ia menyarankan untuk tidak ada penutupan atau memblokade aktivitas, karena dianggap kurang efektif.
"Kalau melihat begitu efektif cepat penularan ini, dan melihat juga apa yang terjadi varian Alpha, Beta, kemudian Delta, pemerintah menutup dan memblokade, itu tidak efektif," ungkapnya saat ditanyai Tribunnews, Sabtu (27/11/2021).
Baca juga: Pengendara yang Lolos Posko PPKM Bakal Ditempeli Stiker, Wajib Kantongi SKM
Menurutnya, yang harus dilakukan mencegah varian baru masuk, pertama adalah menguatkan sistim scanning pembatasan yang kuat, ketat, dan konsisten.
Dicky menyarankan masa karantina mesti dilakukan selama tujuh hari. Menurutnya, saat ini banyak negara yang tidak disiplin perihal karantina.
"Saat ini secara umum tes PCR dilakukan pada kedatangan dan kepergian sudah benar."
Baca juga: Masyarakat yang Belum Divaksin Covid-19 Tak Bakal Dilayani Beli Tiket Transportasi Umum
"Tapi masa karantina jadi tarik ulur."
"Dengan adanya varian baru yang sangat serius ini, berpotensi menjadikan ledakan baru," ulas Dicky.
Pertanda Sangat Serius
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi nama Omicron kepada varian baru Covid-19 B.1.1.529, yang berasal dari Afrika Selatan.
Menurut Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia dan peneliti pandemi dari Griffith University, varian ini menjadi satu pertanda yang sangat serius.
Dalam Seminggu Tiga Kasus Kematian Akibat Covid-19 di DKI Jakarta, Semuanya Punya Komorbid Berat |
![]() |
---|
Dinkes DKI Tetap Pantau Covid-19, Ada Potensi Kenaikan Kasus dan Kematian karena Cuaca |
![]() |
---|
Kasus Omicron Orthrus di Jakarta Bertambah 34 Pasien, 10 Diantaranya Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 265 Orang Sembuh, 215 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Februari 2023: 2 Pasien Meninggal, 195 Sembuh, 212 Orang Positif |
![]() |
---|