Berita Nasional

Hak Kelola Bandara Kualanamu Berpindah ke Asing, Roy Suryo Miris: Ambyar, Anak Cucu Kita Dapat Apa?

Roy Suryo pun khawatir, nasib bandara-bandara lain akan sama dengan Kualanamu yakni sahamnya dijual kepada pihak asing

Editor: Feryanto Hadi
Twittter
Roy Suryo 

"Jika ini benar, Jangan-jangan negara ini sudah bangkrut di tangan rezim ini. Apa begitu?" tanya dia.

Baca juga: KRONOLOGI Bentrok Anarkis Ormas GMBI dengan GMPI di Karawang, Kapolres Sampai Minta Bantuan Kodim

Dikelola 25 tahun

Atas kerjasama tersebut, ke depan, pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu akan diserahkan kepada PT Angkasa Pura Aviasi.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menyebut kemitraan Strategis Bandara Internasional Kualanamu dijalankan dengan skema kemitraan dengan jangka waktu pengelolaan dan pengembangan bandara tersebut selama 25 tahun dengan nilai kerjasama sekitar US$6 miliar, termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya senilai Rp15 triliun. 

"Tujuan utama dari kemitraan strategis ini adalah kita menyebutnya dengan 3E yaitu Expansion the traffic, Expertise Sharing dan Equity Partnership," kata Muhammad Awaluddin, Selasa (23/11/2021).

Ia mengatakan, pihaknya punya mimpi kedepan untuk mentransform Bandara International Kualanamu Airport menjadi regional hub dengan peningkatan aktifitas penerbangan internasional.

Ditambahkannya juga, dalam menjalankan program Strategic Partnership ini sangat menguntungkan, karena mitra strategis akan mendukung adanya penambahan aset di Bandara Internasional Kualanamu dengan pengembangan bandara menjadi kapasitas 17 juta penumpang pada tahap 1, kapasitas 30 juta penumpang tahap 2 serta kapasitas 42 juta penumpang tahap 3.

"Dan nantinya semua asset baru hasil pengembangan setelah 25 tahun akan diserahkan ke PT Angkasa Pura II (Persero)," kata Muhammad Awaluddin.

Baca juga: Proses Laporan Husin Shihab, Polisi Akan Periksa Babe Haikal Hassan terkait Mimpi Bertemu Rasulullah

Baca juga: Mencekam, Dua Ormas Bentrok di Karawang, Mobil Bertuliskan GMBI Hancur, Begini Kesaksian Warga

 Disebut Awaluddin, bandara KNIA memiliki posisi sangat strategis sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi hub di Asia tenggara.

Dengan adanya partnership dalam berkolaborasi mengelola dan mengembangkan KNIA nanti menjadi salah satu penggerak ekonomi (economic driver) di kawasan barat Indonesia khususnya di wilayah sumatera utara. 

GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis adalah operator Bandara swasta terbesar di Asia dan terbesar keempat secara global. 

"Saat  ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani,"ujarnya. 

President Director OF GMR Indonesia Satyanarayana K.V mengatakan, GMR Airport Limited  senang telah di umumkan sebagai pemenang tender untuk mengembangkan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, Indonesia.

Baca juga: Sempat Tak Punya Solusi, Gibran Pertimbangkan Bikin Sumur Resapan Atas Banjir, Terinspirasi Anies?

Proyek ini menandakan masuknya Bandara GMR di sector penerbangan Indonesia yang berkembang pesat terbesar di ASEAN dan pasar potensial yang tinggi.

"Kami berkomitmen untuk mengubah Bandara Kualanamu menjadi Hub Internasional wilayah barat Indonesia. Kemenangan penawaran juga memperkuat kredensial Grup GMR sebagai salah satu pengembangan dan Operator Bandara terbesar dunia," katanya. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved