Berita Nasional
Nasib Malang Pensiunan Garuda akibat Sengkarut Jiwasraya
Syahrul meminta Menteri BUMN wajib menjelaskan kemunduran secara transparan atas penyerahan program pensiun purnabakti Garuda
Menurut Syarul, pihaknya masih menunggu dan meminta pertangungjawaban Menteri BUMN yang bertangung jawab penuh atas permasalahan hidup para pensiunan, tidak hanya Garuda, tapi juga BUMN lainnya.
"Kementrian BUMN dalam hal ini, sungguh sedang bermain-main dengan nasib kami para pensiunan, yang seharusnya sedang menikmati sisa hidupnya dengan tenang, karena sudah merencanakannya sejak selesai mengabdi untuk perusahaan milik negara”.
Keresahan juga dialami oleh Lenny, salah satu pensiunan Garuda Indonesia.
Dirinya mengaku kecewa dengan hasil restrukturisasi Jiwasraya.
Meskipun Pemerintah telah mencairkan penyertaan modal negara (PMN)sebesar Rp 20 Triliun yang seharusnya kepada Jiwasraya namun yang menerima holding BUMN perasuransian dan penjaminan Indonesia Financial Group (IFG).
Baca juga: Pawang Hujan di Lombok Lapor Polisi, Geram Dituding Gagal Kendalikan Hujan saat WSBK Mandalika
“Saya bekerja diperusahaan BUMN ini selama 20 tahun. Dana pensiun yang seharusnya saya gunakan di hari tua ini, kenyataannya tidak sebanding," ungkapnya
Bahkan, kata Leny, untuk bayar listrik dan layanan internet saja dirinya sampai pinjam uang kepada temannya.
"Dan yang membuat saya sangat kecewa adalah polis anuitas dana pensiun yang semestinya seumur hidup kini hanya bisa dinikmati selama 7 tahun saja, artinya saya mendapatkan dana pensiun hingga 2028 itupun nilainya hanya Rp676 ribu," ungkapnya