Lifestyle
Anak-anak, Ibu hamil dan menyusui, Kelompok yang Paling Mudah Mengalami Kekurangan Mikronutrien
diperkirakan 2 juta anak balita di Indonesia mengalami wasting (gizi kurang), 7 juta anak stunting (pendek) dan 2 juta lainnya kelebihan berat badan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak sangat luas terutama bagi banyak keluarga atau kelompok yang rentan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia mengkhawatirkan dampak pandemi Covid-19 pada status gizi dari mereka yang paling terdampak, terutama mereka yang dari keluarga miskin dan rentan.
Pada awal krisis, diperkirakan 2 juta anak balita di Indonesia mengalami wasting (gizi kurang), 7 juta anak stunting (pendek) dan 2 juta lainnya kelebihan berat badan.
Terlebih di masa pandemi ini, pemenuhan gizi sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi berbagai penyakit.
Baca juga: Atur Asupan Gula dan Gizi Anak Sejak Dini Sesuai dengan kebutuhannya
Baca juga: Termasuk dalam golongan Rentan Terkena Infeksi, Ibu Hamil dan Menyusui Jangan Ragu Vaksinasi Covid19
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, sebanya 95,5 persen penduduk diatas usia 5 tahun masih kurang makan buah dan sayur.
Terlebih disaat pandemi ini, banyak keluarga yang terdampak secara ekonomi, tidak bisa menyediakan buah-buahan bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
Dokter Spesialis Gizi, dr. Florentina M. Rahardja, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan, mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.
Namun berperan sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim berbagai metabolisme dalam tubuh, termasuk kerja sistem imun.
Baca juga: Fluktuasi Level Gula Darah Bisa Mengakibatkan Imunitas Tubuh jadi Lemah dan Mudah Terpapar Virus
Nutrien yang dimaksud dalam mikronutrien adalah vitamin dan mineral.
Salah satu sumber vitamin dan mineral yang alami adalah buah-buahan.
Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan mikronutrien adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak.
Bagi anak-anak, kekurangan mikronutrien dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan, menurunkan fungsi kognitif dan menurunkan imunitas.
Baca juga: Mulai Usia 6 bulan Hingga 3 tahun, adalah masa kritis terjadinya anemia, ini Penyebabnya
Pada akhirnya anak menjadi rentan terhadap infeksi dan berdampak pada prestasi di sekolah.
Lebih lanjut dr. Florentina mengatakan, karena kekurangan mikronutrien dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan masa depan anak, maka kecukupan mikronutrien mereka sangatlah penting.
Buah dapat diberikan sejak usia 6 bulan sebagai makanan tambahan.
