Mayjen Purn TNI Petinggi Partai Dakwah Sakit Hati, Sebut Operasi Densus 88 Tak Sesuai Pancasila
Ia berharap untuk lain kali, kepolisian dan Densus 88, dalam melaksanakan tugasnya bisa lebih arif dan lebih bijak lagi.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Pada tahun 2007 kata Bahran dalam Kursus teroris dan kontra teroris, yang diikutinya, ada pula nara sumbernya Wawan Purwanto, yang saat ini menjabat Deputi VII BIN.
"Jadi kita cukup ilmu tentang teroris dan kontra teroris," kata Bahran.]
Sehingga kata Bahran, ia di Mahkamah Partai akan tegas dan selektif dalam menerima anggota PDRI. "Karena kami punya ilmu, punya cara-cara memfilter siapa teroris sebenarnya. Kemudian saya harapkan Polri dan jajarannya melayani dan mengayomi masyarakat, buktikan berbuat saja sebaik-baiknya," katanya.
Bahran juga mengingatkan bahwa masyarakat yang membayar pajak adalah yang membiayai penyelenggaran negara saat ini.
"Jadi apa jadinya kalau rakyat tidak membayar pajak, gak ada gajian, negara akan berhenti. Jadi harapan saya semoga PDRI ini hilang fitnah-fitnah yang tidak benar itu," katanya.
Sebab, Bahran memastikan PDRI tidak ada indikasi masuk JI, apalagi menampung eks anggota JI.
"Anggota lewat saya dulu sebelum masuk, itu saya akan selektif, akan saya lihat kronologis bagaimana sebelum masuknya. Jadi sya sampaikan kembali kepada kawan-kawan di Polri, kita akan bantu untuk memberantas teroris, saya setuju. Akan kita berantas yang sebenarnya teroris itu, bukan teroris jadi-jadian ataupun rekayasa, kita tidak mau dan kita sudah tahu mana yang rekayasa dan mana yang asli. Jadi demikian harapan saya," katanya.
Bantah Danai Terorisme
Sekjen Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), Yunasdi, membantah mereka terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan memberikan pendanaan atas aksi terorisme.
Karenanya PDRI akan mengambil langkah hukum atas para pemfitnah yang menyebutkan PDRI terindikasi terlibat dalam JI dan jaringan terorisme.
Yunasdi, menjelaskan Partai Dakwah Rakyat Indonesia merupakan partai Islam.
"Menyatakan bahwasanya ada pernyataan dari institusi Polri, bahwa Partai Dakwah Rakyat Indonesia adalah bagian daripada JI Jamaah Islamiyah. Kami Partai dakwah ini tidak ditumpangi atau disusupi atau ditunggangi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, baik itu aliran-aliran sesat, aliran aliran yang bersifat teroris maupun yang lainnya, bahwa kita pure partai dakwah yang ingin mengembalikan islam ini sebagaimana mestinya," ujar Yunasdi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun Youtube @Partai Dakwah, Minggu (21/11/2021).
Menurutnya, Partai Dakwah Rakyat Indonesia, dibentuk dengan tujuan agar islam memiliki sikap politik yang tegas. Serta umat Islam kembali ke jalan yang benar dan menjauhi larangan-larangan Allah.
"Pada bulan Ramadhan menyatakan kita ingin mendirikan partai islam ideolog, maka dalam prosesnya 26 Juni 2020 itu dibentuk lah rapat, dibentuk tokoh-tokoh membentuk BPUPPI atau Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideolog, yang mana bertujuan untuk umat Islam ini punya sikap politik yang tegas," ujarnya.
Baca juga: Ariza tak Habis Pikir Anies Bisa Tenang dan tak Emosi Hadapi Buzzer yang Memojokkannya
"Adapun visi dan misi kita menghimbau supaya umat islam ini insaf kembali ke jalan yang betul-betul jalan yang ditentukan oleh Allah, menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, menegakkan amar makruf nahi mungkar. oleh karena itu mazhab kita adalah sunnah wal jamaah, maka tidak ada lagi aliran-aliran yang bisa diterima oleh Partai Dakwah Rakyat Indonesia," sambungnya.