Pendidikan

Guru Perlu Miliki Kemampuan Public Speaking agar dapat Menyampaikan Materi Pelajaran Secara Jelas

Peran public speaking sebagai seni penyampaian informasi sangat penting dalam menunjang pengajaran yang efektif.

Editor: LilisSetyaningsih
Kontan.co.id
Ilustrasi guru bimbingan belajar saat mengajar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di kalangan murid seringkali muncul anggapan guru killer, guru baik, guru yang 'enak' artinya guru yang bisa menyampaikan pelajaran dan dimengerti, ada juga guru yang asyik ngomong sendiri sehingga murid sama sekali tidak mengerti.

Peran public speaking sebagai seni penyampaian informasi sangat penting dalam menunjang pengajaran yang efektif.

Kemampuan public speaking akan memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran secara jelas dan tepat.

Guru yang menguasai teknik public speaking akan lebih percaya diri, tidak malu, tidak minder, mampu menempatkan diri dengan siapa, kapan, dan dimana tempat berbicaranya.

Baca juga: Buku KIA Bisa Bungkam Mulut Nyinyir Soal Tumbuh kembang Anak

Berdasarkan penelitian pakar komunikasi, kata-kata hanya menyumbang 7 persen; suara menyumbang 38 persen; sementara bahasa tubuh menyumbang 55 persen bagi kesuksesan berbicara.

Faktor-faktor tersebut menuntut tenaga pendidik untuk peka dan terus meningkatkan kompetensi diri dalam memberikan pengajaran.

Menurut Manager Presenter dan Sekretariat Redaksi tvOne, Divi Lukmansyah, guru sebagai pengajar memiliki modal untuk menjadi seorang public speaker.

Seorang guru terbiasa memperkaya diri dengan literasi sebagai bahan pengajaran untuk dibagikan kepada murid.

Baca juga: Gadget Juga Bisa Bikin Keriput, Gunakan Skin Care yang tepat

Baca juga: Bermain Gadget juga Mempengaruhi Kecantikan Kulit, Simak Tips Dapatkan Tampilan Flawless Seharian

Apabila modal tersebut dilengkapi dengan penyampaian lewat public speaking yang baik maka KBM akan lebih menyenangkan bagi guru dan murid.

Divi menjelaskan ada empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam public speaking yaitu audience, penampilan, delivery dan konten.

Keempat faktor tersebut harus dipersiapkan dengan baik oleh guru sebelum berbicara di depan umum. 

“Kita harus mengenal siapa yang menjadi audience dan behaviournya untuk menyesuaikan konsep pengajaran serta cara penyampaiannya (delivery). Guru memiliki audience gen z dengan karakteririk kreatif, Inovatif, Informatif dan akrab dengan teknologi. Oleh sebab itu para guru wajib mengembangkan diri, beradaptasi dengan penggunaan teknologi dalam penyampaian (delivery) materi pelajaran berupa konten yang menarik,” paparnya saat webinar Public Speaking Satkaara pada Minggu (21/11/2021).

Baca juga: Jangan Terlambat, Tanda Gangguan Bicara dan Bahasa  Sudah Bisa Dikenali Sejak Bayi Usia 6 Bulan

Salah satu kendala paling besar dalam public speaking, menurut Divi adalah kurangnya kepercayaan diri (self-confidence) sehingga menimbukan rasa gugup.

Padahal memiliki kepercayaan diri yang baik akan sangat berguna untuk memberikan ketenangan, mengontrol bahasa tubuh (gesture) serta intonasi suara saat berbicara di depan umum.

“Kepercayaan diri bisa dipupuk dengan berlatih berbicara di depan kaca. Kita bisa belajar memformulasikan kata untuk membentuk makna sambil melatih gesture yang baik. Jangan takut salah saat berbicara di depan umum dan buat semenarik mungkin agar siswa tetap antusias mengikuti proses pembelajaran,” ungkap Divi.

Sebagai mitra pelaksana Rangkaian Program Webinar Satkaara Berbagi 2021, RGBK (Rumah Guru BK) pun menyambut positif antusiasme dari para guru.

Baca juga: Berani, Percaya Diri, Baik Hati dan Tangguh jadi Karakter Penting untuk Anak dapat Berprestasi

Kepedulian Satkaara Berbagi terhadap permasalahan di masa peralihan PJJ (pembelajaran jarak jauh) ke PTM (pembelajaran tatap muka)  ini sangat bermanfaat bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi publk speaking.

“Melalui Webinar Satkaara berbagi ini para guru dapat memperoleh banyak manfaat tentang penguatan keterampilan public speaking serta implementasinya dalam mengajar. Semoga program Satkaara Berbagi dapat membantu guru sebagai pembelajar sejati dalam menciptakan suasana KBM yang semakin efektif,” ungkap Founder RGBK Dr. Marjuki, M.pd. 

Selain pengetahuan baru, Satkaara Berbagi juga memberikan apresiasi berupa asuransi jiwa kepada 60 guru yang ikut serta dalam rangkaian program webinar dengan total nilai perlindungan sebesar Rp300.000.000 dan periode perlindungan selama satu tahun.  

Co-Founder dan Senior Advisor PT Cetta Satkaara, Ruth Andriani menuturkan, Program Webinar Satkaara Berbagi kepada guru diselenggarakan sebagai wujud nyata komitmen dan kepedulian Satkaara terhadap pendidikan di Indonesia. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved