Usung Fusion Funk, Band Tiga Mawarnih Hadirkan Lantunan Mendiang Nike Ardila

Yakni, dengan hanya tiga orang dan bermain dengan tiga alat  drum, bass dan gitar, musiknya bisa terdengar penuh.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Budi Sam Law Malau
Istimewa
Grup band Tiga Mawarnih kembali hadir di blantika musik Indonesia dengan merilis album terbaru bertajuk "NJE". 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Meski semenjak pandemi, panggung musik mati suri, namun hal itu tak menyurutkan para awak grup band Tiga Mawarnih (dibaca: 3 Mawar Nih) untuk terus berkarya.

Sekadar diketahui, kiprah band yang digawangi Mudrikha (gitar), Franky (bass) dan Riza (drum) ini, memang sejak dikenal masyarakat, lebih banyak beraktivitas dari panggung ke panggung.

Band yang mengusung genre musik fusion funk ini, dibentuk pada tahun 2006. 

Dalam berkarya mereka memainkan musik instrumen dan melibatkan vokalis sebagai sebagai featuring. 

Kali ini, digandeng label JK Records, Tiga Mawarnih kembali hadir di blantika musik Indonesia dengan merilis album terbaru bertajuk "NJE".

Di album tersebut, ada satu lagu berjudul "Duka Di dadaku" yang melibatkan penyanyi Nike Astrina atau Nike Ardila sebagai featuring.

Lagu "Duka Di dadaku", sebelumnya dipopulerkan oleh mendiang Nike Ardilla.

Baca juga: Ingin Hamil Alami, Fanny Ghassani Tetap Sabar Menunggu Kehadiran Anak Setelah 4 Tahun Menikah

Baca juga: Laskar Ngawi dan Agung Intiland Sebar Bingkisan Untuk Tenaga Kesehatan

Baca juga: Viral Seruan Jihad Melawan Densus 88, Polres Tangsel Tingkatkan Pengamanan dan Terapkan Body Sistem

Franky mengatakan, lagu "Duka Di dadaku" ini, merupakan salah satu dari tiga lagu andalan yang ada di album  "NJE" yang berisi 10 lagu.

Selain lagu itu, juga ada lagu yang dari mendiang Rahmat Kartolo (Kunanti Jawabmu), dan Pance Pondaag (Kucari Jalan Terbaik). 

Dengan bekerjasama dengan JK Record, Tiga Mawarnih ingin menunjukan warna musik fusion funk yang selama ini mereka usung.

"Intinya kita tetap bermusik yang sesuai dengan warna kita, pangsa pasarnya sendiri," kata Franky saat peluncuran album terbaru mereka di Kantor JK Records di kawasan Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/2021) lalu.

Sedangkan menurut Riza, Tiga Mawarnih adalah warisan (legacy) untuk anak cucu mereka dalam sejarah musik Indonesia di masa depan.

"Walaupun basic musikalitas kami adalah rock, namun keberagaman latar belakang musikalitas ini yang membuat Tiga Mawarnih masih tetap bertahan hingga sekarang," katanya.

Menanggapi tentang kompetitor dengan band-band sekarang, Mudrikha mengatakan, Tiga Mawarnih ingin menerobos gaya musikalitasnya. 

"Musik sekarang kan berputar, anak muda sekarang suka dengan musik lama era 80-an dan 90-an. Nah kita ambil momen-nya juga, sekalian kita masukin unsur Tiga Mawarnih-nya (fusion funk)," kata Mudrikha.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved