Viral Media Sosial

VIRAL Ajakan Jihad Melawan Densus 88 dan Seruan Bakar Kantor Polres, Tim Siber Polri Bergerak Cepat

Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim melalui tim patroli siber, sudah memonitor seruan yang beredar di medsos tersebut.

Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS/BINA HARNANSA
Ilustrasi Densus 88 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Warganet dihebohkan dengan beredarnya pesan berisi ajakan jihad terhadap Densus 88.

Ajakan jihad itu muncul setelah penangkapan beberapa ulama yang diduga terkait dengan jaringan terorisme.

Sebelum viral di media sosial, ajakan jihad tersebut tersebar secara berantai di Whatsapp.

Pesan itu berisi ajakan untuk melakukan jihad melawan Densus 88 Antiteror dan membakar polres-polres.

Baca juga: Walhi Sebut Banjir Sintang Terparah Sejak 40 Tahun Terakhir, Sindir Jokowi yang Cuma Bikin Statemen

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim melalui tim patroli siber, sudah memonitor seruan yang beredar di medsos tersebut.

"Sudah dimonitor tim patroli siber," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi, Jumat (19/11/2021).

Dedi menjelaskan penyebar seruan itu sudah diberi peringatan oleh polisi.

Baca juga: Nasib Bripda Rahmat yang Diduga Cabuli dan Peras Istri Tahanan, Kini Ditahan dan Terancam Dipecat

"Siber patrol melakukan mapping dan profiling setiap konten-konten ujaran kebencian, provokasi, dan hoaks," imbuhnya.

Diketahui, beredar di media sosial (medsos) sebuah screenshot pesan di WhatsApp (WA) yang menyerukan jihad untuk melawan Densus 88 Antiteror Polri.

Selain melawan Densus, pesan itu turut mengajak umat Islam agar membakar polres-polres.

"Sebarkan kepada seluruh umat Islam sunni aswaja, ulama-ulama & pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia agar segera menabuh genderang perang serukan fatwa jihad fisabilillah. Sudah saatnya umat Islam bertempur melawan kebiadaban Densus 88," tulis pesan itu seperti dilihat, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Berdalih Cek Keperawanan, Keluarga Pengantin Pria Ramai-ramai Lucuti Gaun Gadis Ini,Suami Hanya Diam

Di pesan itu juga tertulis ajakan untuk membakar polres-polres dan menyerbu markas di Megamendung, Bogor.

"Serbu markasnya di Megamendung Puncak Bogor, bakar seluruh polres-polres & nyalakan api, institusi Polri sudah pada puncaknya menjadi institusi organisasi mafia hukum sarangnya para penjahat berseragam," sambungnya.

Seruan itu pun mendapat kecaman, di mana penyebar provokasinya diduga merupakan warga berinisial AW yang saat ini tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Warga di NTT Dorong Patung Jokowi Berukuran Raksasa Naik ke Atas Bukit, Begini Tanggapan PDIP

"Tolong bapak aparat berwajib segera ditangkap si AW. Kalau tidak, kami sebagai masyarakat akan geruduk rumah dan tempat kerjaannya," tulis konten itu.

Tiga tokoh ulama ditangkap

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah di wilayah Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (16/11) pagi.

Ketiga terduga teroris itu, diantaranya Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah, serta dua orang lainnya yaitu Zain An-Najah (AZ) dan Anung Al-Hamat (AA) di kediamannya.

Penangakapan terduga teroris itu pun dibenarkan oleh Ketua RT 02/03 Jati Melati, Pondok Melati, Bekasi, Sidik Rustaman (52). 

Dimana salah satu warga yang diamankan di kediaman di dekat wilayahnya itu bernama Anung.

Baca juga: Pesan Terakhir Max Sopacua Sebelum Meninggal: Sampaikan Permintaan Maafku untuk Pak SBY dan AHY

"Iya betul tadi pagi jam 6 ditangkapnya, ditangkapnya di rumahnya," kata Sidik saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/11/2021).

Terkait penangkapan itu, Sidik mengaku didatangi kurang lebih sebanyak 10 orang untuk diminta menjadi saksi untuk dilakukan pengeledahan.

Namun ia saat itu tidak tahu rumah yang di maksud tersebut, sebab rumah yang akan digeledah itu tidak berada di wilayahnya.

"Kita gatau tiba-tiba tadi pagi-pagi ada petugas dari kepolisian kali ya. Terus bilang izin ke saya pak RT mau ada penangkapan lalu saya pun ikut ke sana, tapi itu wilayah bukan RT saya itu wilayah RT 01 tepatnya perbatasan RT 01," katanya.

Baca juga: Tak Hanya Sasar Spion Mobil, Dua Sekawan Ini Rupanya Spesialis Curanmor dan Jambret

Baca juga: Banjir di Todipan Purwosari Solo Jadi yang Terparah dan Lama Surut, Begini Komentar Walikota Gibran

Diakui Sidik, ia sendiri memang hanya mengantarkan dan menjadi saksi terkait penangkapan salah satu warganya itu.

Saat penangkapan pun juga berjalan biasa tanpa ada hal-hal lain, sebab saat pengeledahan petugas mengenakan seragam preman.

"Kalo yang dibawa, saya lihat sih ada buku-buku sisanya gak tahu ya karena ga boleh dokumentasi, dibawa dengan dua plastik dijinjing," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulMuncul Pesan Ajakan Jihad Melawan Densus 88 dan Bakar Polres, Polri Turunkan Tim Siber

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved