Berita Regional
Bingung Atasi Banjir Kampung Todipan, Gibran Tak Ada Solusi: Ya Gimana Curah Hujan Tinggi Banget
Gibran pun mengatakan, saat ini satu-satunya yang bisa dilakukan Pemkot Solo adalah menempatkan personel tim BPBD Solo
WARTAKOTALIVE.COM, SOLO - Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sejumlah kawasan di Solo kebanjiran.
Kesaksian warga, banjir kali ini berbeda dari yang terjadi sebelumnya.
Kini, banjir di kampung mereka lebih lama surut.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara.
Ia mengaku belum solusi untuk mengatasi banjir di Kampung Todipan Kota Solo.
Baca juga: Pesan Terakhir Max Sopacua Sebelum Meninggal: Sampaikan Permintaan Maafku untuk Pak SBY dan AHY
Sebagaimana diketahui, kampung yang terletak di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo itu kebanjiran, saat Kota Solo diguyur hujan terus menerus, Rabu (17/11/2021).
Ketinggian genangan air mencapai paha orang dewasa.
"Banjir di situ sudah bertahun-tahun terjadi, dan mohon maaf ini belum ada solusinya," kata Gibran kepada Tribunsolo.com, Kamis (18/11/2021).
Baca juga: Banjir di Todipan Purwosari Solo Jadi yang Terparah dan Lama Surut, Begini Komentar Walikota Gibran
Gibran pun mengatakan, saat ini satu-satunya yang bisa dilakukan Pemkot Solo adalah menempatkan personel tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, untuk membantu warga yang terdampak kebanjiran.
Putra sulung dari Presiden Jokowi ini pun mengatakan banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi.
"Yang jelas dari BPBD sudah standby , selain di kawasan Todipan, juga ada di beberapa titik seperti Kerten dan beberapa titik tempat lain. Pokoknya kita standby di sana,".
"Alat-alat seperti pompa air juga sudah, ya gimana curah hujan kemarin tinggi banget," kata Gibran.
Baca juga: VIRAL Ajakan Jihad Melawan Densus 88 dan Seruan Bakar Kantor Polres, Tim Siber Polri Bergerak Cepat
Disinggung upaya pengerukan sungai, Gibran pesimis hal itu akan membantu.
Menurutnya, pengerukan akan menjadi hal yang sia-sia.
"(soal pengerukan sungai ?) Coba diusahakan lagi, karena pengerukan juga tidak menyelesaikan masalah sungainya kecil banget," katanya.
Baca juga: Warga di NTT Dorong Patung Jokowi Berukuran Raksasa Naik ke Atas Bukit, Begini Tanggapan PDIP
Gibran mengakui, pada Mei 2021 sudah melakukan peninjauan ke tempat yang sama.
Saat itu terjadi masalah pada parapet (tembok pelindung) sungai.
"Iya itu juga (Parapet) ya nantilah, nanti-nanti, (kita) carikan solusi lagi," ujarnya.
Total, sebanyak 106 rumah warga Todipan dan 15 rumah di Tegalmulyo terdampak kebanjiran, Rabu lalu.
Banjir karena luapan sungai di kawasan tersebut terakhir kali terjadi pada Mei 2021.
Saat Mei, Gibran menjanjikan akan mengatasi permasalahan banjir kampung Todipan, yang saat itu dikeluhkan warga.
Baca juga: Nasib Bripka RHL yang Diduga Cabuli dan Peras Istri Tahanan, Kini Ditahan dan Terancam Dipecat
Banjir akibat hujan
Seperti diketahui, akibat hujan deras yang mengguyur, sejumlah titik di Kota Solo, Jawa Tengah tergenang.
Bahkan, di beberapa titik, dikatakan warga menjadi banjir yang terbesar dan lama surut.
Seperti di Kawasan Kampung Todipan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo terendam banjir, Rabu (17/11/2021). malam.
Air naik sekitar pukul 21.00 WIB. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo langsung terjun dan melakukan pantauan di lapangan.
Baca juga: Berbaur dengan Buruh yang Gelar Demo di Balai Kota, Anies Janjikan Biaya Hidup Rendah di Ibukota
Banjir ini diketahui lantaran luapan air dari drainase di Kampung Todipan.
Total ada 106 rumah warga Todipan dan 15 rumah di Tegalmulyo terdampak.
Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto mengatakan, mereka sudah turun ke lapangan sejak semalam.
"Total ada 8 personel, berjaga-jaga melakukan patroli di kawasan Todipan," ujarnya kepada Tribunsolo.com, Rabu (17/11/2021) malam.
Baca juga: Pesan Terakhir Max Sopacua Sebelum Meninggal: Sampaikan Permintaan Maafku untuk Pak SBY dan AHY
Terkait kondisi ratusan rumah yang terendam, Niko mengatakan, tidak ada warga yang mengungsi.
"Sementara aman, tidak ada yang mengungsi, saat ini air mulai surut," ujarnya.
Sementara itu, kodisi banjir ini merupakan yang terparah dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Kaesang Borong Saham Frozen Food Rp 92,2 Miliar, Aktivis ProDem Kepo: Duitnya dari Mana Nih?
Kesaksian Warga
Genangan air masih merendam di permukiman warga di Kampung Todipan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Rabu (17/11/2021).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sejak air drainase masuk ke rumah warga pukul 21.00 WIB, hingga kini pukul 22.30 WIB belum menyusut.
Terlebih hujan masih terjadi, tidak hanya di Solo tetapi merata di Solo Raya.
Warga Todipan, Ndandung Hariyadi mengatakan air belum juga surut.
"Airnya masih penuh, hujannya sudah reda tapi airnya belum surut, ketinggian sekitar 30 cm," katanya kepada TribunSolo.com.
Menurutnya, banjir kali ini lebih besar daripada sebelumnya, yang mana air mulai surut 30 menit setelah naik ke permukaan.
"Kali ini lebih parah, yang kena satu RT," singkatnya.
Saat ini, warga masih berada di luar rumah, sembari memantau ketinggian air.
"Warga masih diluar semua, sudah ada petugas yang datang, dari BPBD," jelasnya.
Melihat air yang belum surut, warga berharap anak-anak untuk diungsikan terlebih dahulu.
"Airnya masih datang terus, harapannya anak-anak diungsikan dulu, ini warga masih diluar rumah," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Gibran Akui Tak Punya Solusi Atasi Banjir Kampung Todipan : Ya Gimana Curah Hujan Tinggi Banget