Lifestyle

Ada Peningkatan Konsumsi Alkohol dan Rokok selama Era Pandemi Covid-19

Sebuah studi dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM dapatkan hasil bahwa 44,5 persen responden melaporkan konsumsi alkohol yang tidak berubah

Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
perokok dan virus corona 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan gaya hidup. 

Para peneliti pun berlomba-lomba mengadakan penelitian terkait pandemi yang bermula di Wuhan, Tiongkok, akhir 2019 ini. 

Ada yang berubah ada juga yang tidak saat pandemi.

Sebuah studi dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM mendapatkan hasil bahwa 44,5 persen responden melaporkan konsumsi alkohol yang tidak berubah dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. 

Riset ini juga mendapatkan hasil bahwa tidak ada perubahan pola konsumsi rokok di masa pandemi terhadap 47,6 persen responden perokok.

Baca juga: Bukan Hanya Bertambahnya Usia, Asap Rokok juga Dapat Memperburuk Kondisi Osteoporosis

Baca juga: Dosen UI Sebut Rokok Jadi Gerbang Utama Penyalahgunaan Narkoba, Potensi Tertular AIDS Terbuka Lebar

Namun dari riset yang sama ditemukan fakta bahwa terdapat peningkatan konsumsi sebesar 25,7 persen pada orang yang mengonsumsi minuman beralkohol dan peningkatan 20,1 persen pada orang yang merokok.

Data ini didasarkan pada studi daring yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, yaitu dr. Enjeline Hanafi, Sp.KJ; Dr. dr. Kristiana Siste, Sp.KJ(K); dr. Albert Prabowo Limawan; dr. Lee Thung Sen; dr. Hans Christian; dr. Belinda Julivia Murtani; dr. Adrian; dan dr. Levina Putri Siswidiani; serta peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Christiany Suwartono, S.Psi., M.Psi., Ph.D. Studi dengan *jumlah responden hingga 4.584 orang* ini telah dipublikasi di _jurnal internasional Frontiers in Psychiatry_ (https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyt.2021.622917/full) pada *2 Februari 2021*.

Pandemi Covid-19 menyebabkan Indonesia mengambil langkah dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada awal penyebaran virus di dalam negeri. 

Baca juga: Produk Tembakau Alternatif dianggap Punya Potensi lebih Rendah Risiko pada Kesehatan Gigi dan Mulut

Langkah tersebut diambil sebagai bentuk realisasi dari pembatasan sosial serta isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran Covid-19.

 Akan tetapi, berbagai masalah psikologis dapat timbul dari kebijakan-kebijakan yang telah diberlakukan di Indonesia untuk mengatasi pandemi, salah satunya adalah penyalahgunaan zat adiktif seperti alkohol dan rokok.

Penelitian ini menggunakan sejumlah kuesioner seperti Alcohol Use Disorders Identification Test (AUDIT), Cigarette Dependence Scale (CDS), Symptoms Checklist-90 (SCL-90), dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). 

Kuesioner disebar secara daring pada 28 April hingga 1 Juni 2020 melalui beberapa aplikasi media sosial. 

Baca juga: Angka Perokok Masih Tinggi, Pemerintah Disarankan Ubah Strategi Komunikasi Publik

Selain itu, kuesioner juga disebarkan melalui perusahaan milik negara, akademisi universitas, dan mahasiswa, serta responden yang diminta untuk turut menyebarkan tautan kuesioner kepada orang lain.

Alhasil, didapatkan bahwa konsumsi alkohol di Indonesia mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh kondisi tempat tinggal. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved