Berita Jakarta

Alami Patah Tulang & Memar Akibat Tertimpa Beton, Pekerja Proyek SMA 96 Jakarta Dipulangkan dari RS

Alami Patah tulang dan Memar Akibat Tertimpa Beton, Para Pekerja SMA 96 Jakarta Dipulangkan dari RSUD Cengkareng

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota/Miftahul Munir
Kondisi bangunan SMA 96 Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat yang runtuh 

Renovasi tersebut merupakan bagian dari program Rehab Total Gedung Sekolah dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Berkaca pada kasus robohnya atap SMKN 24 Bambu Apus pada Februari 2020 lalu, Idris meminta agar kontraktor berikut konsultan perencana bertanggungjawab penuh.

“Jangan sampai kasus SMKN 24 terulang kembali. Sekolah tersebut direnovasi berat pada 2018 dengan nilai renovasi miliaran rupiah. Tetapi sejak 2019 terdapat indikasi kesalahan konstruksi, akhirnya pada 2020 roboh,” ujarnya.

Baca juga: Tak Ingin Berspekulasi, Proses Penyelidikan Ambruknya Gedung SMA 96 Dipercayakan ke Pihak Kepolisian

Baca juga: Gedung SMA 96 Jakarta Roboh saat Direhab,Security Larang Wartawan Meliput, Ancam Panggilkan Ormas PP

“Untuk itu, kami juga menghimbau kontraktor dan konsultan perencana bertanggung jawab penuh atas perencanaan dan pengerjaan rehab, karena ini menyangkut nyawa siswa didik,” tambahnya.

Idris meminta Inspektorat Provinsi DKI Jakarta untuk turun tangan menginvestigasi kasus robohnya rehab sekolah ini mulai dari proses pengadaannya.

Jika di kemudian hari ditemukan indikasi kelalaian atau kecurangan dalam pengerjaan Idris meminta agar Inspektorat tidak segan-segan menempuh jalur hukum dan mem-blacklist kontraktor berikut konsultan perencananya.

“Kita tidak boleh mengambil resiko. Harus ada investigasi tuntas dan serius oleh Inspektorat,” ucap Idris. 

Tujuh Saksi Diperiksa

Gedung SMA 96 Jakarta di Jalan Jati, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat yang sedang direhab total oleh Dinas Pendidikan roboh pada Rabu (17/11/2021) siang.

Dalam insiden itu dikabarkan ada sembilan orang pekerja proyek pembangunan sekolah yang tertimpa.

Warga setempat bernama Kokom mengatakan bahwa pembangunan itu sudah berjalan sejak dua bulan terakhir.

Kemudian, pada saat kejadian dia mendengar suara seperti besi yang diturunkan dari mobil kontraktor.

"Itu dari Adhi Karya (kontraktornya). Pas kejadian, saya pikir besi diturunin," kata Kokom.

Baca juga: Ini Empat Nama Pekerja Proyek yang Luka Tertimpa Runtuhan Bangunan di SMA 96 Jakarta

Baca juga: Tak Ingin Berspekulasi, Proses Penyelidikan Ambruknya Gedung SMA 96 Dipercayakan ke Pihak Kepolisian

Baca juga: Polisi Pastikan Tak Ada Korban Tewas Dalam Tragedi Ambruknya Gedung SMA 96 Jakarta

Terkait kejadian itu, anggota Satuan Reserse Kriminal Khusis Polres Metro Jakarta Barat pun langsung melakukan penyelidikan.

Ada tujuh saksi yang sudah diperiksa, yaitu supervaisor, mandor bangunan, pengawas lapangan, dan pekerja proyek.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved