MUI Tolak Pandangan Jihad Semata-mata Perang dan Khilafah Satu-satunya Sistem Pemerintahan

Asrorun mengatakan, pada dasarnya sistem kepemimpinan dalam Islam bersifat dinamis sesuai kesepakatan dan pertimbangan kemaslahatan.

mui.or.id
Forum Ijtimak Ulama MUI meminta pemerintah dan masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap makna jihad dan khilafah. 

MUI menggelar Ijtimak Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII pada hari ini, Selasa (9/11/2021) hingga Kamis (11/11/2021) di Hotel Sultan, Jakarta.

Kegiatan ini akan membahas berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan dalam perspektif keagamaan.

Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh, yang juga Ketua Panitia Ijtimak Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia menjelaskan, agenda ijtimak kali ini akan membahas pelbagai persoalan strategis kebangsaan.

Juga, masalah fikih kontemporer, serta masalah hukum dan perundangan-undangan.

"Forum ini akan dibahas masalah strategis kebangsaan di antaranya tentang dhawabith dan kriteria penodaan agama."

"Jihad dan khilafah dalam bingkai NKRI, panduan pemilu yang lebih masalahat, distribusi lahan untuk pemerataan dan kemaslahatan, dan masalah perpajakan," terang Asrorun melalui keterangan tertulis, Selasa (8/11/2021)

Ijtimak yang bertema “Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Bangsa” ini juga akan membahas hukum pernikahan online.

Masalah lain yang dibahas adalah masalah fikih kontemporer seperti nikah online, kriptokurensi, pinjaman online, transplantasi rahim, zakat perusahaan, penyaluran dana zakat dalam bentuk qardh hasan, dan zakat saham.

Untuk masalah hukum dan perundang-undangan, Ijtimak akan membahas tinjauan atas RUU Minuman Beralkohol, tinjauan atas RKUHP terkait perzinaan, dan tinjauan atas peraturan tata kelola sertifikasi halal.

Ijtimak Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, diikuti 700 ulama fatwa se-Indonesia.

Acara dilaksanakan secara hybrid, kombinasi peserta luring di hotel Sultan Jakarta sejumlah 250 orang dan secara daring.

Jadi Masukan untuk Pemerintah

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, Ijtimak Ulama Komisi Fatwa MUI merupakan forum yang strategis.

Maruf mengatakan, forum ini strategi karena melibatkan pimpinan Komisi Fatwa MUI seluruh Indonesia, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para utusan asosiasi muslim di beberapa negara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf dalam Ijtimak Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved