Wakil Ketua Komisi IX DPR Bantah Bahas BPA Kemasan dengan BPOM  

Sekretariat Komisi IX juga mengatakan tidak ada pembahasan  yang  secara spesifik mengenai BPA ini dibahas dalam rapat kerja Komisi IX dengan BPOM.

ISTIMEWA
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI IX DPR RI Nihayatul Wafiroh 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI IX DPR RI Nihayatul Wafiroh membantah adanya rapat kerja Komisi IX dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang secara khusus membahas kemasan yang mengandung Bisfenol A (BPA). 

Menurutnya, pembahasan hanya soal kemasan secara umum.

"Belum pernah secara spesifik. Yang ada itu, kami dengan BPOM hanya membahas kemasan secara general,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi IX Kurniasih Mufidayati.

Dia mengatakan belum ada sama sekali pembahasan terkait kemasan berbahan BPA itu dalam rapat kerja yang dilakukan Komisi IX dengan BPOM.

“Nggak, belum pernah. Untuk saat ini saja, kami di Komisi IX belum menyusun agenda,” ujarnya.

Sekretariat Komisi IX juga mengatakan tidak ada pembahasan  yang  secara spesifik mengenai BPA ini dibahas dalam rapat kerja Komisi IX dengan BPOM.

Setelah mengecek semua agenda rapat Komisi IX dengan BPOM, Staf Sekretariat Komisi IX, Raka, mengatakan pada 30 Agustus 2021 lalu Komisi IX dan BPOM hanya membahas masalah bagaimana memperkuat fungsi BPOM di bidang pengawasan obat dan makanan terkait arah kebijakan anggaran tahun 2022. 

“Jadi, tidak disebut secara spesifik terkait pembahasan BPA kemasan di dalam laporan singkat Kepala BPOM,” tukasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Arzetti Bilbina,  mengatakan telah membawa masalah fenomena Bisphenol A ini ke rapat kerja Komisi IX dengan BPOM.

Hasilnya, pada 2022, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk sosialisasi bahaya BPA.

Arzeti beranggapan BPA itu berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.

“Bahaya BPA bisa berasal dari air dalam kemasan yang tidak memiliki kode plastik dengan lingkaran segitiga dan tulisan 7. Hal ini yang sering luput dari perhatian ibu,” katanya.

Padahal, seperti diketahui, BPOM baru-baru ini mengeluarkan rilis yang menyatakan hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap kemasan galon air minum dalam kemasan (AMDK) jenis polikarbonat (PC) atau galon guna ulang menunjukkan adanya migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj.

Nilai ini jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved