Partai Politik

Waketum: Partai Kebangkitan Nusantara Cuma Modal Tekad dan Nekat

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyambangi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Senin (1/11/2021).

TRIBUNNEWS/REZA DENI
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sri Mulyono mendaftarkan partainya ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Senin (1/11/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyambangi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (1/11/2021).

Dipimpin Sekjen PKN Sri Mulyono yang didampingi Waketum PKN Gerry H Hukubun dan tiga orang lainnya, mereka memasukkan berkas-berkas guna mendaftarkan partainya.

Sri Mulyono mengatakan pihaknya bergerak cepat, agar partai yang kebanyakan diisi loyalis Anas Urbaningrum itu segera disahkan.

Baca juga: Zona Merah Covid-19 di Indonesia Nihil Tujuh Pekan, Oranye Kosong, Kuning Berkurang Jadi 500

"Kami gerak cepat untuk bisa melakukan proses di Kemenkumham."

"Semua persyaratan sebagai bentuk partai ini diproses untuk segera mendapatkan pengesahan."

"Baik perubahan nama, lambang, dan kemudian kepengurusan sudah kita penuhi," kata Sri Mulyono kepada wartawan, di Dirjen AHU Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Dilimpahkan ke JPU, Munarman Segera Disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Wakil Ketua Umum PKN Gerry H Hukubun mengatakan, sebagai kumpulan kaum pergerakan, maka gerak cepat menjadi bagian dari keseharian langkah perjuangan.

"Ya kita harus gerak cepat."

"Semoga dengan begitu majunya proses pelayanan di Dirjen AHU Kemenkumham selama ini bisa juga berjalan lebih cepat," ucap Gerry.

Baca juga: Kapolri Rotasi 173 Pati dan Pamen, Kapolda Kalteng Gantikan Argo Yuwono Jadi Kadiv Humas

Ia menjelaskan, selain melakukan proses ke Kemenkumham, di saat yang bersamaan embrio pembentukan di daerah dengan format baru juga dijalankan secara simultan.

"Kami merasa sangat senang sambutan begitu kuat di daerah dan di pusat."

"Walau diketahui partai ini hanya bermodalkan tekad dan nekat, tetapi tampaknya publik melihat ada arus besar baru untuk menjadi alternatif dan jauh dari oligarki politik," tuturnya.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 14, di Papua Makin Meluas

Akibatnya, semuanya harus dilakukan percepatan, termasuk tahapan pembentukan ke daerah.

"Kami harus melayani antusiasme masyarakat dengan kesiapan dan kecepatan."

"Kami juga sedang menyiapkan alat kelengkapan partai sebagai struktur penguat partai, sekaligus sebagai sarana penguatan kader akibat begitu banyaknya yang ingin bergabung," beber Gerry.

Sebelumnya, usai mundur dari Partai Hanura, I Gede Pasek Suardika (GPS) langsung dipercaya menggawangi partai politik baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Baca juga: Jokowi Berbahasa Sangat Sederhana, Jubir Presiden Juga Dinilai Harus Bisa Begitu

GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas
Urbaningrum (AU) ini.

Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono.

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Hengkang dari Hanura, Gede Pasek Dikabarkan Sedang Bikin Partai Baru, Bulan Depan Deklarasi

Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura, karena sudah kadung punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.

Menurut Sri Mulyono, sayang kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik, tidak diberikan ruang berkreativitas.

Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Carter Pesawat Garuda Kunjungi Tiga Negara, Salah Satunya Lebih Hemat

"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ungkap Sri.

Sri Mulyono menambahkan, dengan gerak cepat, para aktivis dan mantan anggota DPR dari FPD berkumpul menyiapkan prosesnya.

Kini, kata Sri Mulyono, partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu langsung menyelesaikan struktur pusat, dan mulai menyiapkan embrio di daerah.

Baca juga: ICW Nilai Niat Jaksa Agung Tuntut Hukuman Mati kepada Koruptor Cuma Jargon Politik

Bahkan, sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara, Bendahara Umum PKB Mirwan Amir alias Ucok, bangga bisa kembali bersama GPS dalam satu partai baru.

"Banyak teman eks Demokrat, Hanura, serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya, langsung meminta bergabung."

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 29 Oktober 2021: 683 Orang Positif, 681 Pasien Sembuh, 28 Meninggal

"Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi," kata Mirwan

Mirwan mengatakan, konsep dan gagasan politik kebangsaan GPS sangat pas dengan kebutuhan bangsa ini.

"Internalisasi dan penguatan Wawasan Nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN."

Baca juga: Harga Tes PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Ketua JoMan: Siapa yang Tolak Keputusan Presiden Kita Tabrak

"Dia kuat banget konsep dan visi kebangsaan."

"Bahkan program perjuangan partai pun sudah diselesaikan GPS. Gercep (gerak cepat) banget," tutur Mirwan.

Ditargetkan, Desember ini sudah selesai 34 provinsi dan lanjut pembentukan pimcab di tingkat kabupaten kota.

Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Suntik Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun, 3 Merek Ini Jadi Kandidat

"Kami senang semangat gotong royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami," ucap eks pimpinan Banggar DPR ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menduga, Sekjen Gede Pasek Suardika mundur untuk membentuk partai politik baru.

Menurut Inas, Gede Pasek kini sedang menyiapkan deklarasi partai baru tersebut.

Baca juga: Kirim Surat kepada Oesman Sapta Odang, Sekjen Gede Pasek Suardika Mundur dari Partai Hanura

"Lagi persiapan bikin partai kan, ya ada partai baru, nanti cari saja nama partainya apa," ungkap Inas kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).

Bahkan, lanjut Inas, ada beberapa kader Hanura lainnya yang bakal mengikuti Gede Pasek.

Inas tak menyebut siapa saja kader-kader yang dimaksud.

Baca juga: Megawati: Tak Ada Aturan PDIP Enggak Boleh Menang Terus, Tidak Ada yang Menghalangi

Dan menurut sepengetahuannya, partai baru tersebut bakal dideklarasikan bulan depan.

"Setahu saya dari beberapa kawan di Hanura yang mungkin juga mengikuti Pak Pasek ya, nanti akan bikin partai baru."

"Desember lah, setahu saya Desember mereka akan deklarasi," ungkapnya.

Baca juga: Izin Operasional Laboratorium Bakal Dicabut Jika Masih Terapkan Tarif PCR di Atas Harga Pemerintah

Tribunnews telah menghubungi Gede Pasek untuk mengonfirmasi pendirian partai baru tersebut, namun hingga kini Gede Pasek belum merespons.

Sebelumnya, I Gede Pasek Suardika mundur dari Partai Hanura dan melepas jabatan sekretaris jenderal (sekjen).

Hal itu ia sampaikan melalui surat pengunduran diri yang ia tanda tangani pada 28 Oktober 2021.

Baca juga: Golkar Ajak Mantan Kader Kembali ke Partai Pohon Beringin, NasDem: Untuk Kepentingan Siapa?

"Saya ingin menyampaikan pengunduran diri secara terbuka sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura."

"Dan surat resmi permohonan pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum."

"Surat resmi ini merupakan kelanjutan penyampaian secara lisan saya kepada Ketua Umum di waktu sebelumnya," kata Gede Pasek dalam surat, dikutip Tribunnews, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Selain Hapus Cuti Bersama Natal, Pemerintah Juga Larang ASN Ambil Cuti di Akhir Tahun

Dalam surat itu, Gede Pasek juga meminta maaf kepada seluruh pihak selama menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura.

"Semoga perpisahan secara organisasi bukan berarti memisahkan silaturahim dalam kemanusiaan."

"Saya berdoa semoga Partai Hanura semakin berkembang dan maju," ucapnya.

Baca juga: Jawab Novel Baswedan, Dewan Pengawas KPK: Apa Kepentingan Dewas Lindungi Lili Pintauli Siregar?

Tribunnews mencoba menghubungi Gede Pasek untuk mengonfirmasi alasan dirinya mundur dari partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) itu.

Namun, hingga kini belum ada respons dari Gede Pasek.

Gede Pasek menjabat Sekjen Partai Hanura sejak Januari 2020.

Mantan politikus Partai Demokrat itu dipercaya mendampingi OSO untuk masa bakti 2019-2024. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved