Harga Minyak Goreng Naik Tidak Wajar, Pedagang di Jakarta Selatan Mengeluh

WARTAKOTALIVE.COM, CILANDAK - Beberapa pedagang sembako di Jakarta Selatan mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng, baik kemasan maupun curah (tanpa kemasan).

Sri (47), seorang penjual minyak goreng di Pasar Mede, Cilandak, Jaksel, mengatakan harga minyak goreng curah semula Rp 14.000 per kilogram, kini menjadi Rp 18.500 per kilogram.

“Hampir tiap hari sih saya beli naik terus,” ujar Sri kepada Wartakotalive.com pada Minggu (31/10/2021) sore.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi Bikin Heboh Warga Kota Tangerang 

Untuk harga minyak goreng kemasan, ia menambahkan saat ini mengalami kenaikan sekira Rp 8.000.

Harga minyak goreng kemasan dipatok Rp 33.000 per kilogram setelah sebelumnya seharga Rp 25.000 per kilogram.

Kendati demikian, Sri menuturkan pembeli tetap membeli minyak goreng, baik curah maupun kemasan, meski mengalami kenaikan harga.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Melonjak, Pedagang dan Pembeli di Pasar Palmerah Mengeluh

“Pembeli pasti ngeluh ya, tapi karena butuh jadi tetap beli. Paling turunin pembeliannya. Biasanya beli 3 kilo, sekarang sekilo,” katanya.

Kenaikan harga minyak goreng yang sudah berjalan selama satu bulan itu membuat omzetnya turun hingga 20 persen.

“Omzet nggak terlalu turun. Kira-kira ya 20 persen lah,” ujar Sri yang mengenakan masker berkelir putih itu.

Sementara itu, penjual minyak goreng di Pasar Pondok Labu, Cilandak, Usman (35), menyebut kenaikan minyak goreng sudah terjadi sekira lima bulan lalu.

Baca juga: Inflasi Agustus 2021 Diprediksi 0,04 Persen, Komoditas Telur dan Minyak Goreng Jadi Penyumbang

“Harga minyak kemasan sebelumnya Rp 28.000 per kilogram, sekarang sih harganya Rp 35.000-Rp 36.000 ya,” kata Usman di lokasi.

Menurut Usman, harga minyak kemasan senilai Rp 28.000 saja sudah mahal, apalagi kenaikan harga saat ini.

Untuk harga minyak curah, Usman mengungkapkan harga awalnya Rp 12.000 per kilogram, kini menjadi Rp 20.000 per kilogram.

Baca juga: Terakhir Promo Hemat Giant Supermarket 6 Juli, Ada Minyak Goreng dan Udang

“Namanya kebutuhan yang wajib dipenuhi, pembeli mau ngeluh gimana. Ada yang nawar, tapi kebanyakan beli karena kebutuhan,” ujarnya.

Kedua pedagang itu berharap agar pemerintah dapat menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok, termasuk harga minyak goreng tersebut