Keracunan Nasi Kotak
Viani Limardi Minta Kasus Dugaan Keracunan Massal Akibat Nasi Kotak PSI di Koja Diusut Tuntas
Mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Viani Limardi, minta kasus keracunan nasi kotak di Koja diusut tuntas.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Viani Limardi meminta kepada pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus dugaan keracunan yang dialami 23 warga Lorong 19, RT 03/06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (24/10/2021).
Seperti diketahui, puluhan warga diduga keracunan usai menyantap nasi kotak atau rice box dari PSI.
Baca juga: Kutip Wikipedia Dalam Opininya Soal Umat Islam Harus Masuk Pemerintahan, Gus Nadir Sentil Musni Umar
"Harus diusut tuntas itu masalahnya di mana? Benar apa nggak warungnya yang itu? Dan bener nggak kesalahan ada di warung, karena yang jadi korban tidak sedikit loh, ada anak-anak dan orang tua," kata Viani pada Selasa (26/10/2021).
Viani prihatin dengan fenomena ini, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19. Bagi orang yang kesehatan membaik saja, kata dia, tetap memiliki risiko tinggi terkena penyakit.
"Lalu gimana kalau warga nggak fit dan PSI sering sekali bagi-bagi (makanan) dan jumlahnya lumayan. Jangan sampai ada korban lagi," ujarnya.
Viani mengaku sedih begitu mendapat kabar ini. Sebab selama memberikan bantuan untuk Dapil 3 Jakut, dia tidak pernah mengalami kasus serupa.
"Selama ini kalau tim saya yang tangani tidak pernah bermasalah yah, tapi tim saya sudah lepas program tersebut semingguan ini. Jadi sekarang saya kurang tahu siapa dan kenapa bisa begitu karena kejadian di Dapil 2 Jakut," imbuhnya.
Baca juga: Situs BSSN Diretas, Wakil Ketua DPR: Apalagi Website Lembaga Lain
Seperti diketahui, Polsek Koja menindaklanjuti dugaan keracunan nasi kotak pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menimpa 23 warga Lorong 19.
Kapolsek Koja AKP Abdul Rasyid, mengatakan pihaknya mengirimkan sampel nasi kotak yang diduga jadi penyebab keracunan ke laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Jadi kamu belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi, mengingat barang bukti atau makanan yang nasi kotak itu lagi sedang dikirim ke laboratorium di Sentul," kata Rasyid, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Tak Tahu Kereta Api Melintas, Duladi Nyaris Tewas di Pelintasan Pintu Air
Setelah hasil pemeriksaan sampel nasi kotak yang paling cepat keluar malam ini didapatkan, baru lah polisi akan memeriksa saksi-saksi terkait peristiwa tersebut.
"Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa," ujar Rasyid.