Pandemi Covid19
Remdesivir Masih jadi Tatalaksana Pengobatan Covid-19 pada Kondisi Sedang-Berat, Stok Dijamin Aman
Pada saat terjadi puncak kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli-Agustus lalu, remdesivir bak emas.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pada saat terjadi puncak kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli-Agustus lalu, remdesivir bak emas.
Begitu berharganya, bisa diibaratkan pasien akan lebih memilih diberi remdesivir daripada emas.
Apalagi remdesivir masih jadi tatalaksana pengobatan Covid-19 pada kasus sedang-berat.
Ketika puncak kejadian Covid-19 lalu stoknya sangat terbatas.
Selain permintaan yang melonjak, produsen pun lebih mementingkan negaranya untuk memasok remdesivir. Seperti India.
Baca juga: Kemudahan Dapatkan Obat, Apotek Lifepack Beri Gratis Ongkos Kirim Ke Seluruh Indonesia Tanpa Syarat
Baca juga: Besar Atau Kecilnya Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19 di Indonesia Tergantung Tujuh Hal Ini
Saat ini, ditengah kasus Covid-19 yang turun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menjaga stok obat tersebut. Agar kejadian lalu tidak terulang.
Salah satunya masih adanya kekhawatiran terjadinya gelombang ketiga seusai libur Natal dan Tahun Baru.
"Status PPKM diturunkan karena kasus terus turun. Saat ini kasus tidak lagi turun tapi flat. Jadi kami (Kemenkes) harus hati-hati sehingga mengingatkan untuk bersiap remdesivir harus terus distok," kata Drg. Arianti Anaya, MKM., Dirjen Farmalkes Kemenkes RI dalam donasi Veklury (Remdesivir) kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (25/10/2021).
PPKM adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Saat ini aktivitas sudah seperti biasa, jalanan sudah macet, mal, sekolah, tempat wisata sudah dibuka.
Namun kondisi tersebut tidak melenakan Kemenkes.
"Ada Natal dan Tahun baru, setelah dua minggu khawatir terjadi lonjakan kasus. Singapura masih terjadi kenaikan kasus saat ini," katanya.
Drg. Arianti mengatakan, adanya tambahan donasi dan persiapan lain, kedepannya akan membuat ancang-ancang menghadapi gelombang ketiga akan lebih siap.
Salah satu donasi dilakukan PT Soho Industri Pharmasi yang menyerahkan 100.000 vial Veklury® (remdesivir) dari Gilead Sciences, Inc. kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Teknologi dan Media Sosial jadi Kunci agar Hidup tetap Waras dan Aktif Saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Mengusung Tema positif dan Gandeng Ilustrasi Lokal jadi Kiat Solvo Bertahan di Pandemi covid-19
“Seiring dengan kembali melonjaknya kasus Covid-19 di seluruh dunia, dan pandemi terus mempengaruhi kehidupan banyak orang, kami tetap fokus untuk memastikan bahwa obat-obatan kami dapat menjangkau para pasien yang membutuhkannya,” kata Johanna Mercier, Chief Commercial Officer Gilead Sciences, Inc.