Lifestyle

Teknologi dan Media Sosial jadi Kunci agar Hidup tetap Waras dan Aktif Saat Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 membuat penetrasi digital menggedor semua lini. saat harus di rumah saja, digital menjadi 'dewa penolong' agar tetap waras

Editor: LilisSetyaningsih
istimewa
Ilustrasi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat penetrasi digital menggedor semua lini.

Mau tidak mau, saat harus di rumah saja, digital menjadi 'dewa penolong' agar tetap waras menghadapi pandemi yang berlangsung lebih dari 1.5 tahun ini.

Bertemu teman, memesan makanan dan minuman favorit, menjelajah wisata, olahraga, dan konsultasi dokter bisa dilakukan lewat bantuan teknologi digital.

Gelombang digital ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi  juga  melanda negara-negara di Asia Pasifik.

Teknologi dan media sosial juga memainkan peran yang lebih penting dalam mendukung gaya hidup sehat dan aktif.

Baca juga: Pandemi Membuat Tingkat Kepercayaan Diri Terhadap Kesehatan Menurun

Baca juga: Mengusung Tema positif dan Gandeng Ilustrasi Lokal jadi Kiat Solvo Bertahan di Pandemi covid-19

Hal ini terungkap dari hasil survei bertajuk “Asia Pacific Health Inertia Survey 2021” yang diselenggarakan perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition.

Survei ini diselenggarakan pada bulan Juli dan Agustus 2021 di 11 negara Asia Pasifik di antaranya Australia, HongKong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. 

Survei ini juga diikuti oleh 5.496 konsumen Herbalife Nutrition yang berusia diatas 18 tahun.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, Minggu (24/10/2021) mengatakan pandemi ini telah berdampak di berbagai kehidupan kehidupan masyarakat. 

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi saat berbicara di acara Virtual Nutrition Talk, Rabu (24/6/2020).
Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi 

Tak terkecuali kepada bagaimana masyarakat mengelola kesehatannya.

Di era pandemi, mengelola kesehatan juga dilakukan secara digital.

Saat ini, konsumen di Indonesia menggunakan alat teknologi seperti video dan kelas kebugaran virtual yang tersedia untuk umum (57 persen), pelacak kebugaran (37 persen), aplikasi nutrisi (31 persen), serta aplikasi kebugaran dan olahraga (28 persen) untuk mendukung pola hidup sehat mereka.

Sementara responden di Indonesia lebih cenderung menyatakan bahwa media sosial memiliki pengaruh positif (45 persen) pada kesehatan mental mereka daripada pengaruh negatif (13 persen). 

Mereka yang menjadikan media sosial memiliki efek positif umumnya menggunakan media social untuk:
• Membaca konten inspiratif/motivasi (71 persen)
• Melihat konten lucu/ringan (70 persen)
• Inspirasi/motivasi dari influencer media sosial (63 persen)

Bagaimana dengan anda? (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved