Virus Corona

Sudah Bikin Kesepakatan dengan Merck, Akhir Tahun Ini Indonesia Kedatangan Molnupiravir

Kesepakatan itu merupakan hasil kunjungan perwakilan RI ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu

Handout /Merck & Co,Inc./AFP|Kena Betancur/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP
Pemerintah segera menyepakati pengadaan obat Molnupiravir di Indonesia, sebagai antisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi pada akhir 2021 atau awal 2022 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah segera menyepakati pengadaan obat Molnupiravir di Indonesia, sebagai antisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi pada akhir 2021 atau awal 2022

Kesepakatan itu merupakan hasil kunjungan perwakilan RI ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu

"Kami mendampingi Pak Menko Marves sudah berkunjung ke Merck di Amerika Serikat."

Baca juga: Jokowi Lantik 17 Duta Besar, Jubir Presiden Tugas di Kazakhstan, Mantan Ketua Kadin di Amerika

"Dan kami sudah sampai di tahap finalisasi agreement," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10/2021).

Menkes mengatakan, rencananya pada akhir tahun ini obat besutan produsen Merck itu tiba di Indonesia.

"Tablet Molnupiravir diusahakan di akhir tahun ini (tiba di Indonesia)."

Baca juga: Yaqut Cholil Qoumas Bilang Kementeriannya Hadiah Negara untuk NU, Anwar Abbas: Bubarkan Saja Kemenag

"Sehingga kita punya cadangan cukup jika ada potensi gelombang berikutnya," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.

Selain menyepakati pengadaan Molnupiravir, pihaknya juga menjajaki agar perusahaan asal Amerika Serikat ini dapat membangun pabriknya di Indonesia.

"Kami sudah menjajaki dengan mereka agar bisa membangun pabrik obatnya juga di Indonesia, termasuk bahan baku obatnya," imbuh Budi.

Rencanakan Uji Klinis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya terus bekerja sama dengan BPOM dan berbagai rumah sakit vertikal, untuk melakukan review dan uji klinis obat-obatan dalam penanganan Covid-19 di tanah air.

Baik yang bersifat monoclonal antibodies (protein buatan yang meniru kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen berbahaya), seperti obat-obatan besutan produsen Ely lili, Renegeron, maupun celltrion.

Juga, obat-obatan yang bersifat antivirus seperti Molnupiravir buatan perusahaan Amerika Serikat Merck.

Baca juga: Polri dan Mantan Pegawai KPK Bertemu Bahas Perekrutan Jadi ASN, Bakal Ada Pertemuan Selanjutnya

"Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya," ujar Budi dalam konferensi pers virtual Perpanjangan PPKM, Senin (4/10/2021).

Budi melanjutkan, Indonesia juga merencanakan memulai uji klinis sejumlah obat-obat itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved