Kuliner
Pacu Adrenalin dengan Menikmati Menu Ular Kobra, Bonus Lihat Atraksi Memasaknya yang Penuh Risiko
Bagi anda pecinta kuliner ekstrim, mungkin sudah terbiasa jika mendengar pasar Tomohon, yang berada di Manado.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Bagi anda pecinta kuliner ekstrim, mungkin sudah terbiasa jika mendengar pasar Tomohon, yang berada di Manado.
Pasar Tomohon memang gudangnya kuliner ektrim, baik itu ular, kelelawar, tikus panggang, anjing dan lainnya.
Usut punya usut, Jakarta juga punya lokasi yang menjajakan kuliner ektrim yaitu sate kobra.
Sate kobra dapat ditemukan di Jalan Mangga Besar, Kota Jakarta Barat.
Baca juga: Anjing Peliharaan Terus Menggonggong, Ternyata Ada Ular Kobra di Halaman Rumah Warga di Pasar Minggu
Baca juga: Ular Kobra Jawa Sepanjang Dua Meter di Saluran Air Kejutkan Warga Duren Sawit pada Sabtu (25/8/2021)
Salah satunya warung tenda penjual sate kobra tersebut bernama Cobra 34 (PAIS).
Jika memiliki adrenalin tinggi, penikmat dapat pula menikmati menu lainnya seperti darah empedu kobra, empedu kering, atau sop ular kobra.
Ada pula menu lain yang mesti dipesan jauh-jauh hari oleh pelanggan seperti Kalong, atau kelinci dan lainnya.
Cobra 34 ini buka setiap hari mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB.
Baca juga: Nasi Kapau Legendaris Hj Zaidar, Gulai Tambusunya Juara, Masakan Orisinil dari Ranah Minang
Baca juga: Cookpad Ajak Lakukan Rescue sisa bahan pangan yang biasa dibuang, Diolah Jadi masakan yang berbeda.
Harganya pun cukup terjangkau dari Rp.30.000 (sate seporsi) hingga Rp.100.000 (sate+darah+sumsum ular).
Proses pembuatannya pun cukup menegangkan.
Bagaimana tidak, ular paling berbisa tersebut di ambil oleh si penjual dalam keadaan hidup, lalu dieksekusi dengan teknik tertentu, lalu di olah menjadi sate.
Daging kobra sendiri dipercaya bisa memberikan banyak manfaat seperti mengobati penyakit kulit, mempercantik wajah dll.

Biasanya, para penikmat daging kobra, ingin pula mengonsumsi empedu kobra yanh disebut lebih bermanfaat daripada dagingnya.
Warta Kota pun berkesempatan mewawancarai Erik Sanjaya, yang bekerja menjual sate kobra.
"Awalnya, ada yang ngajak teman. Ya udah, kami jalanin. Dulu memang langsung sate kobra. Dulu tidak mikir-mikir jualan sate kobra. Karena saya tinggal di kampung, biasa berkebun dan menemukan ular. Dari situ sudah terbiasa dengan ular," ujar pria kelahiran Bogor, Jawa Barat ini, Sabtu (22/10/2021).