Silaturahmi MUI ke LDII, Kagumi Pengelolaan Sampah dan Urban Farming di Ponpes Minhaajurrosyiddin

Miftah mengagumi pengelolaan sampah mandiri hingga urban farming alias pertanian kota, yang dilakukan di ponpes yang bernaung di bawah LDII itu.

Istimewa
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Miftah Faridl mengagumi pengelolaan sampah mandiri hingga urban farming alias pertanian kota yang dilakukan di Ponpes Minhaajurrosyiddin, Pondok Gede, di bawah LDII itu 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Miftah Faridl bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyiddin, di Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (22/10/2021)

Kehadirannya, ditemani Anggota Bidang Hubungan Antar Lembaga DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bandung, Ucep Himawan dan Asep Permana. 

Dalam kunjungannya ke Ponpes Minhaajurrosyiddin, ia disambut oleh Ketua DPP LDII Teddy Suratmadji dan Ketua Ponpes Minhajurrosyiddin Muhammad Asy'ari Akbar. 

Miftah mengagumi pengelolaan sampah mandiri hingga urban farming alias pertanian kota, yang dilakukan di ponpes yang bernaung di bawah LDII itu.

Baca juga: Perjanjian Kerja Sama Sampah DKI dan Bekasi, Sudah Final

Baca juga: Urban Farming untuk Pemenuhan Kebutuhan Pangan saat Pandemi Covid-19 di Jakarta Pusat

"Saya bisa bersilaturrahim dengan pengurus LDII di Ponpes Minhaajurrosyiddiin. Saya melihat, kegiatan LDII di sini baik untuk dipelajari berbagai pihak. Selain mendidik santri menjadi muslim yang baik, LDII juga bisa membantu masyarakat dalam berbagai hal," kata Miftah Faridl dalam keterangannya, yang diterima Warta Kota, Sabtu (23/10/2021)

Menurutnya, problem di kota salah satunya menyangkut sampah. Bila ada inisiatif pengelolaan sampah seperti di Ponpes Minhaajurrosyidiin. 

Maka problem sampah di kota-kota bisa berkurang, begitu juga kreativitas yang lain dan usaha yang sudah dirintis LDII perlu dikembangkan. 

Tak hanya sampah, kata dia, ada problem lain yang dihadapi umat saat ini. Salah satunya kemandirian ekonomi umat saat ini yang kurang. 

Baca juga: VIDEO Melihat Urban Farming di Johar Baru, Bank Sampah, Kolam Ikan, dan Tanaman Sayur

“Apapun yang kita lakukan tantangan pasti ada. Kita harus tetap ikhlas karena yang sukses adalah  mereka yang mampu menghadapi tantangan dan kesulitan. Saya lihat, pesantren ini memberi jawaban soal kemandirian umat. Saya mengapresiasi, semoga bisa menjadi bagian dari ibadah pada Allah SWT,” ujarnya.  

Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Asy'ari Akbar mengatakan, ponpes juga bisa berkontribusi menjadi solusi umat saat ini.  

Contohnya permasalahan sampah, Ponpes Minhaajurrosyiddin ini mencoba mengelola sampah, sehingga menjadi zero waste.

Menurutnya, santri di ponpes tak hanya diajari ilmu agama, tetapi diberikan softskill alias keahlian, salah satunya urban farming. Sehingga setelah santri keluar dari pondok, selain berdakwah agama mereka juga memiliki kemandirian, bertani dan berkebun.

Sangat senang dan terkejut, Miftah Faridl juga berpesan agar melanjutkan karya nyata untuk umat. "Selain melihat proses pendidikan keagamaan dan prasarana ibadah, beliau juga mengunjungi softskill kemandirian. Pesan KH.Miftah Faridl pada kami, teruslah menjadi ponpes yang rahmatan lil alamin,” ujarnya. 

Sementara itu, Teddy Suratmadji juga mengapresiasi kunjungan silaturrahim ini. Menurutnya, kunjungan Miftah Faridl, mengingatkan dirinya pada masa ketika kuliah di ITB. 

“Kami syukur sekali di Ponpes Minhajurrosyiddin bertemu tokoh yang kami hormati dan dihormati di Jawa Barat. KH Miftah Faridl adalah dosen agama ITB sejak tahun 70-an. Kami semua senang sekali, kunjungan beliau luar biasa, menjadi reuni antara kami sebagai mahasiswanya dengan dosen atau guru yang kami hormati,” ujarnya.(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved