Berita Jakarta

Tak Ingin Ribut dengan Fahri Hamzah, Fadli Zon Usulkan 2 Nama Lain Sebagai Nama Jalan di DKI Jakarta

Tak Ingin Ribut dengan Fahri Hamzah, Fadli Zon Usulkan Dua Nama Lain Sebagai nama Jalan di DKI Jakarta

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
Fahri Hamzah dan Fadli Zon 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fahri Hamzah secara langsung menolak usulan sahabatnya, Fadli Zon terkait penamaan jalan di Ibu Kota.

Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia itu mengungkapkan nama Fatih Sultan Mehmet II atau Muhammad Al Fatih tidak cocok dipasang di jalan DKI Jakarta.

Alasannya karena Pemerintah Turki telah memasang nama Achmad Soekarno di depan KBRI Ankara, Kota Ankara, Turki.

Nama jalan yang cocok untuk membalas jasa pemerintah Turki itu menurutnya adalah Mustafa Kemal Ataturk, yakni tokoh sekulerisme sekaligus pendiri dan presiden pertama Republik Turki.

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah lewat status twitternya @fahrihamzah pada Kamis (21/10/2021).

Dirinya menilai kedua nama itu sejajar apabila disandingkan.

Alasannya merujuk beragam latar belakang mereka yang kontroversial dalam kepemimpinannya.

"Bro, Bener ini Alfatih mau disejejerin sama Soekarno? Tukerannya kan itu?," tulis Fahri Hamzah.

"Kalau ane lihat gak pas bro. Jalan alfatih di jakarta vs jalan walisongo di ankara pas lah. Ngomong ke gubernur sohib lu tu," jelasnya.

Menjawab pernyataan sahabatnya, Fadli Zon pun mengusulkan dua nama lainnya, yakni Sultan Agung Hanyokrokusumo dan Pangeran Diponegoro.

Sultan Agung Hanyokrokusumoadalah sultan Mataram ketiga yang memerintah dari tahun 1613-1645.

Seorang sultan sekaligus senapati ing ngalaga (panglima perang) yang terampil ia membangun negerinya dan mengkonsolidasikan kesultanannya menjadi kekuatan teritorial dan militer yang besar.

Baca juga: Fahri Hamzah Tak Sependapat Fadli Zon Soal Penamaan Jalan di Jakarta, Al Fatih Tak Setara Soekarno

Sedangkan Pangeran Diponegoro adalah  salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia yang memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda.

Sejarah mencatat, Perang Diponegoro atau Perang Jawa dikenal sebagai perang yang menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia, yakni 8.000 korban serdadu Hindia Belanda, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang Jawa serta kerugian materi 25 juta Gulden.

"Di Ankara bisa Jalan Sultan Agung Hanyokrokusumo atau Jalan Pangeran Diponegoro," tulis Fadli Zon lewat twitternya @fadlizon pada Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Fadli Zon Sepakat dengan PKS, Tolak Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Ibu Kota

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved