Berita Duka
Bagi Luhut Binsar, Mendiang Pendiri PDIP Sabam Sirait Adalah Pendekar Demokrasi
Luhut Binsar Panjaitan berharap keluarga Sabam Sirait diberi ketabahan dan kekuatan dalam melepas kepergian kepala rumah tangga itu.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Sebelumnya, menantu Sabam Sirait, Putra Nababan, yang juga politisi PDI Perjuangan mengatakan prosesi pemakaman Sabam Sirait akan dilakukan secara adat batak.
Dalam adat Batak, Sabam dianggap sudah paripurna dan masuk dalam status saur matua.
Baca juga: Risma Marah-marah Lagi, Fadli Zon Menilai Sudah Lampaui Batas, Sarankan Mensos Jalani Terapi
“Tentunya untuk saat ini acara kegiatannya akan dipusatkan di rumah kediaman. Secara adat Batak itu akan dimulai Kamis sore pertemuan-pertemuannya dan Jumat besok prosesi adat Batak juga akan dilakukan secara full,” kata Putra di kediaman dimana jenazah Sabam disemayamkan, Kamis (30/9/2021).
“Karena memang Pak Sabam ini punya 4 anak dan empat anaknya sudah melewati proses adat. Sehingga tugas dan tanggungjawab Pak Sabam sebagai seorang ayah dan seorang Kakek dari sisi adat Batak itu sudah paripurna,” lanjutnya.
Karenanya kata dia keluarga memberikan kesempatan kepada masyarakat guna memberikan penghormatan terakhir untuk Sabam Sirait.
“Pak Sabam ini kan bukan hanya keluarga bahkan bukan hanya PDIP dan juga DPR, DPD, dan juga banyak elemen masyarakat lainnya. Bahkan beliau pernah jadi pimpinan dari PGI (Persatu Gereja Gereja Indonesia) gitu ya,” katanya.
“Keluarga ingin juga memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bisa memberikan penghormatan kepada Pak Sabam. Dari keluarga sendiri masih ada opsi untuk pemakamannya yakni hari Sabtu atau hari Minggu,” tambah Putra.
Sebelum meninggal pada Rabu (29/9/2021) malam karena penyakit paru-paru kronis, Putra menceritakan, Sabam Sirait cukup aktif di rumah dengan menjalankan tugasnya sebagai anggota DPD RI yang tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ia bahkan beberapa kali sempat video call dengan Sabam Sirait yang tengah sibuk untuk rapat kerja bersama Menteri Dalam Negeri dan sejumlah menteri lainnya.
“Jadi memang beliau itu sangat menikmati, meskipun tidak mudah untuk beliau rapat-rapat secara virtual dengan DPR. Namun kemudian itu tadi, penyakit paru-paru kronis ini yang membuat beliau harus dirawat di RS,”
Upacara Kematian Adat Batak
Dalam adat Batak, pelaksanaan adat bagi orang meninggal, berbeda-beda sesuai dengan tingkat
hagabeon dari orang yang meninggal.
Hagabeon merupakan kehormatan karena tunainya tanggungan dan lengkapnya keturunan.
Dikutip dari hetanews.com, saur matua adalah dimana seseorang meninggal setelah mencapai umur yang tinggi dan semua anaknya sudah menikah secara adat Batak lengkap.
Di beberapa daerah di tanah Batak, tidak cukup hanya menjadi tua dan semua anaknya sudah menikah.