Salah Tembak
Seorang Nenek di Asahan Kritis karena Jadi Korban Salah Tembak Tetangganya yang Mengira Hewan Buruan
Seorang nenek di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, jadi sarsaran salah tembak hingga membuatnya kritis, Jumat (24/9/2021).
WARTAKOTALIVE.COM, ASAHAN - Seorang nenek di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, jadi sarsaran salah tembak hingga membuatnya kritis, Jumat (24/9/2021).
Nenek yang menjadi korban salah tembak itu berkelamin perempuan berinisial RM (58).
Sementara, pelaku penembakan adalah tetangga RM yang berinisial JS (40).
RM dan JS merupakan warga Desa Alang Bonbon, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan.
Kapolsek Pulo Raja, AKP Maralidang Harahap, membenarkan kejadian itu.
Maralidang mengatakan bahwa pelaku pekerjaan sehari-harinya bertani dan berburu.
Baca juga: Cari Jenazah Adiknya, Sri Berburu Informasi di YouTube
Baca juga: Satgas Tinombala Salah Tembak Dua Petani Kopi, 12 Personel dan Proyektil Peluru Diperiksa di Jakarta
Baca juga: Film Beyond The Reach di Trans TV Cerita Jutawan Salah Tembak Orang, Sabtu (19/9) Pukul 23.00 WIB
"Selain bertani, dia (JS) juga suka memburu babi. Jadi saat itu, dia yakin bahwa sasarannya itu babi," kata Maralidang.
"Namun, saat di tembak, dengar suara manusia," Jelas Maralidang Harahap saat di konfirmasi www.tribun-medan.com melalui telepon seluler, Sabtu (25/9/2021).
Lanjutnya, akibat jeritan korban, pelaku mendatangi sumber suara.
Ternyata, JS melihat korban yang merupakan warga satu desanya tertembak dan bergegas menolong korban.
"Akibat korban jalannya agak pincang, sehingga pelaku meminta pertolongan masyarakat sekitar untuk membantu korban mendapatkan pertolongan pertama," ujar Maralidang.
Menurut Maralidang, senjata yang di gunakan oleh pelaku merupakan jenis senapan angin dengan kaliber 9 milimeter.
"Kaliber 9 milimeter itu yang dipakainya. Jadi biasa itu mereka berburu," ucap Maralidang.
Ungkapnya, saat ini korban telah di rujuk ke rumah sakit Lubukpakam, untuk diangkat proyektil peluru yang bersemayam di tubuhnya.
" (Info) Dari keluarganya, saya dengar kondisinya kritis. Kini, sudah dirujuk ke Lubukpakam untuk diangkat proyektilnya," terang Maralidang.