Kisruh Legislator DPRD dengan Kepala DPKPP Morowali, LBH Bulan Bintang: Dicarikan Jalan Perdamaian
Ketua LBH Bulan Bintang Firmansyah menanggapi soal kisruh antara anggota legislator DPRD dan Kepala DPKPP Kabupaten Morowali.
"Seakan-akan dia curigai saya ada main sama Kadis, sehingga dia merasa dipimpong, mutar balik dia,” ungkapnya.
Tuduhan Dolly ke Amiduin itu membuat Aminudin tidak nyaman.
“Kata-kata Pak Dolly itu membuat saya tidak nyaman, bahkan Pak Dolly bilang ke saya, kalau dia sudah enam kali ketemu Kadis"
"Tetapi selalu ucapannya hanya begini terus, menunggu petunjuk bupati,” ucap AM menirukan apa yang dibilang Doly.
Maka saat itu, spontan Aminudin di depan Pak Dolly langsung menelefon Kadis dengan HP yang dispeaker.
“Tujuan saya menelepon dan menyampaikan hal itu ke Pak Kadis, agar Pak Dolly tahu kalau saya tidak ada unsur untuk mempermainkan dia"
"Ini semata-mata kekeliruan Kadis yang sudah mengarahkan Pak Dolly via telepon,” ujarnya.
Diakhir pembicaraan dengan Kadis via telepon itu, Aminudin sampaikan kalimat yang dianggap tidak mengancam.
“Jadi klarifikasinya begini, kalimat saya itu diakhir pembicaraan dengan Pak Kadis via telepon, Pak Kadis, saya ini terancam"
"Kalau saya dibunuh, saya cari Pak Kadis, kalau tidak ada di kantor, saya cari kita sampai di rumah,” jelasnya.
Kemudian sebelum Aminudin menutup kalimat terakhir, Kadis Syukri sambung bicara.
"Pak Kadis bilang begini, saya di kantor, kalau mau bunuh saya, saya tunggu di kantor, setelah itu saya tutup telepon,” tegas Aminudin.
Aminudin merasa tak ada kalimat atau kata-kata bernada mengancam Kadis lewat telepon, yang ada ialah kalimat dimana Aminudin merasa terancam.
(Wartakotalive.com/CC)