Kisruh Legislator DPRD dengan Kepala DPKPP Morowali, LBH Bulan Bintang: Dicarikan Jalan Perdamaian

Ketua LBH Bulan Bintang Firmansyah menanggapi soal kisruh antara anggota legislator DPRD dan Kepala DPKPP Kabupaten Morowali.

Editor: PanjiBaskhara
Dok Partai Bulan Bintang (PBB)
Ketua LBH Bulan Bintang Firmansyah Ketua LBH Bulan Bintang Firmansyah menanggapi soal kisruh antara anggota legislator DPRD dan Kepala DPKPP Kabupaten Morowali. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hubungan antara anggota legislator DPRD Morowali, Aminudin dengan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Morowali, Syukri Mattorang, sedang tidak baik-baik saja.

Sebab, dugaan ditemukan adanya tuduhan ancaman pembunuhan yang berujung pelaporan ke pihak kepolisian.

Ketua LBH Bulan Bintang Firmansyah akhirnya menanggapi soal kisruh antara anggota legislator DPRD dan Kepala DPKPP Kabupaten Morowali.

Firmansyah mengatakan, pihaknya akan berikan bantuan hukum kepada anggota legislator DPRD yang merupakan anggota dari Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut.

Baca juga: Kutuk Kasus Pembakaran Mimbar Masjid Raya Makassar, Sekjen Partai Bulan Bintang: Jangan Terprovokasi

Baca juga: Polemik Partai Demokrat, Andi Arief Sindir Yusril Ihza Mahendra, Pemuda Bulan Bintang: Apa Salahnya?

Baca juga: Partai Bulan Bintang Kecam Pernyataan YouTuber Muhammad Kece, Minta Aparat Bertindak: Kami Mengutuk!

“Kami LBH Bulan Bintang akan dampingi anggota DPRD dari PBB apabila nanti benar ada pemanggilan dari pihak Polres Morowali,” kata Firmansyah ketika dihubungi awak media, Sabtu (25/9/2021).

Ketua Bidang Politik Hukum dan Advokasi DPP PBB ini harap kasus ini tak dibesar-besarkan dan politisir peristiwa tersebut.

Firman meminta agar kedua pihak berbicara baik-baik jika ada permasalahan yang terjadi antara eksekutif dengan legislatif.

“Toh tujuan awal dari bang Aminudin menghubungi Pak Kadis Syukri terkait memperjuangkan aspirasi masyarakat didapilnya."

"Ada ketersinggungan dalam komunikasi tentunya dicarikan jalan perdamaian yang baik agar aspirasi masyarakat tak tersumbat,” jelasnya.

Diketahui, Kepala DPKPP Kabupaten Morowali melaporkan oknum anggota DPRD Morowali berinisial AM ke Polres Morowali.

Laporan itu terkait adanya dugaan ancaman pembunuhan yang dilontarkan AM kepada Syukri.

“Terima kasih atas pemikiran tentang permintaan damai pihak DPRD Morowali, pada dasarnya saya memahami"

"Tetapi saya sebagai pribadi merasa sangat tertindas dengan hal itu,” jelasnya Syukri Mattorang.

Menanggapi hal itu, AM merasa dirugikan oleh statmen Syukri Mattorang di media ini yang disebut telah diancam akan dibunuh oleh Anggota DPRD Morowali inisial AM.

“AM itu adalah saya, Aminudin. Anggota DPRD Morowali Partai Bulan Bintang (PBB) yang dituduh Pak Kadis dengan tuduhan tidak berdasar."

"Apalagi tuduhan itu soal ancaman pembunuhan,” kata Aminudin dalam siaran persnya, pada Sabtu (25/9/2021).

Pihaknya meluruskan awal pembicaraan dirinya dengan Kadis DPKPP Syukri.

Pertama, kata Aminudin, adapun disampaikan Syukri Mattorang dalam pemberitaan itu ada dua orang yang datang menghadap Kadis Syukri.

Kemudian melakukan pengancaman serta marah-marah dan membentak Syukri.

Aminudin menegaskan bahwa dua orang tersebut bukan lah suruhan dirinya.

“Dua orang itu datang bertemu Kadis bukan suruhan saya untuk melakukan pengancaman atau marah-marah."

"Tapi diarahkan menghadap Kadis untuk bertanya langsung masalah pekerjaan jalan lingkungan yang sedang mereka urus,” jelasnya.

Ketua DPC PBB Morowali itu menambahkan, sebelum dua orang itu bertemu Kadis, pada 13 September 2021, sore hari, Kadis via telepon ke Aminudin sampaikan agar memerintahkan anggotanya untuk datang ke kantornya.

“Pak Kadis Syukri menelpon saya meminta dua orang itu besok pagi jam 8 datang menemuinya di kantornya"

"Saat itu Kadis bilang suruh anggotanya membawa dokumen perusahaan agar saya buatkan kontraknya,” tuturnya.

Saat bicara bersama Kadis via telepon itu, handphone Aminudin dispeaker biar jelas terdengar penyampaian Kadis oleh dua orang yang datang dirumah Aminudin.

“Saya speaker HP saat saat bicara dengan Pak Kadis agar orang yang datangi saya itu, yakni bapak Sadli dan Dolly, dari Desa Bente bisa dengar langsung dan percaya,” bebernya.

Kemudian keesokan harinya pada 14 September, tepatnya sore hari, tiba-tiba datang lagi Pak Dolly menemui Aminudin dirumahnya.

“Saat itu Pak Dolly bicara pada saya dengan nada tinggi penuh emosi, yang intinya nggak baguslah kalimatnya saat dia bicara ke saya"

"Seakan-akan dia curigai saya ada main sama Kadis, sehingga dia merasa dipimpong, mutar balik dia,” ungkapnya.

Tuduhan Dolly ke Amiduin itu membuat Aminudin tidak nyaman.

“Kata-kata Pak Dolly itu membuat saya tidak nyaman, bahkan Pak Dolly bilang ke saya, kalau dia sudah enam kali ketemu Kadis"

"Tetapi selalu ucapannya hanya begini terus, menunggu petunjuk bupati,” ucap AM menirukan apa yang dibilang Doly.

Maka saat itu, spontan Aminudin di depan Pak Dolly langsung menelefon Kadis dengan HP yang dispeaker.

“Tujuan saya menelepon dan menyampaikan hal itu ke Pak Kadis, agar Pak Dolly tahu kalau saya tidak ada unsur untuk mempermainkan dia"

"Ini semata-mata kekeliruan Kadis yang sudah mengarahkan Pak Dolly via telepon,” ujarnya.

Diakhir pembicaraan dengan Kadis via telepon itu, Aminudin sampaikan kalimat yang dianggap tidak mengancam.

“Jadi klarifikasinya begini, kalimat saya itu diakhir pembicaraan dengan Pak Kadis via telepon, Pak Kadis, saya ini terancam"

"Kalau saya dibunuh, saya cari Pak Kadis, kalau tidak ada di kantor, saya cari kita sampai di rumah,” jelasnya.

Kemudian sebelum Aminudin menutup kalimat terakhir, Kadis Syukri sambung bicara.

"Pak Kadis bilang begini, saya di kantor, kalau mau bunuh saya, saya tunggu di kantor, setelah itu saya tutup telepon,” tegas Aminudin.

Aminudin merasa tak ada kalimat atau kata-kata bernada mengancam Kadis lewat telepon, yang ada ialah kalimat dimana Aminudin merasa terancam.

(Wartakotalive.com/CC)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved