Banjir
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Nilai Target Banjir Jakarta Surut 6 Jam Adalah Angka yang Bijak
Pemprov DKI Jakarta bersiap menghadapi ancaman banjir di Ibu Kota, jelang musim penghujan di bulan ini.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta bersiap menghadapi ancaman banjir di Ibu Kota, jelang musim penghujan bulan ini.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi banjir, Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan rapat koordinasi persiapan banjir.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menargetkan banjir dapat surut dalam waktu enam jam.
Untuk mewujudkan target itu, pihak Pemprov DKI mulai melakukan penanganan genangan, sehingga air akan surut dalam waktu enam jam.
Baca juga: Banjir Mengancam Jakarta, Dinas SDA DKI Siagakan Ratusan Pompa Air yang Ditempatkan di 180 Lokasi
Baca juga: Pemprov DKI akan Mengedepankan Kolaborasi dalam Upaya Preventif Menghadapi Banjir di Ibukota.
Baca juga: Cegah Banjir, Tiga Waduk Baru di Jakut Dijadikan Kolam Penampung Selama Musim Hujan
"In Shaa Allah, kami siap (banjir surut enam jam). Jadi, semua sudah kami antisipasi. Semua jajaran siapkan personel yang selama ini bertugas dan juga semua keperluan alat bahkan kepentingan pengungsi juga disiapkan," kata Riza di Balai Kota, Kamis (23/09/21).
Riza berujar bahwa untuk target banjir bisa surut dalam waktu enam jam sudah sesuai dengan standar.
Untuk target ini pun akan terpenuhi jika curah hujan di bawah 100 milimeter dan masih tertampung dalam sistem drainase.
Sehingga, waktu kurang dari enam jam sulit dilakukan.
"Angka (enam jam) itu saya kira cukup bijak. Saya kira, tiga jam juga tidak mudah, karena itu tergantung debit hujan," ujar Riza.
"Kami kan tidak bisa untuk memprediksinya. Sementara intensitas hujan semakin tahun ke sana semakin tinggi," ujar Riza.
Sementara itu secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, mengatakan bahwa Pemprov DKI melakukan upaya mitigasi daerah rawan banjir seperti pengerukan kali dan waduk untuk menghadapi musim hujan.
"Sehingga, adanya air tergenang akan berkurang dengan KPI yang diharapkan Pak Gubernur tadi kurang dari enam jam, kecuali hujan ekstrem, ya. Karena kita punya drainase itu hanya 100 mm hujan," kata Sabdo.
Tak hanya itu, DKI juga berupaya siap siaga dengan mengurangi risiko bencana dengan mempercepat pemulihan pascabanjir dan mencegah adanya korban jiwa.
"Yang jelas kita menghadapi musim hujan sudah rutin, artinya kita punya pengalaman. Kalau 2020 seperti itu, 2021 kan lebih baik. Mudah-mudahan ini lebih baik," tutur Sabdo.
160 Pompa Air
Di sisi lain, untuk mengantisipasi banjir yang bajal menerpa Ibu Kota, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan ratusan unit pompa air yang ditempatkan di 180 lokasi, terutama pada saat puncak musim hujan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faisal, mengatakan bahwa pompa yang disiapkan terdiri atas 480 pompa permanen (stasioner) dan 327 pompa portabel (mobile).
"Lokasi pompa kita itu ada di 180 titik termasuk yang ada di waduk, di pinggir-pinggir kali itu jumlahnya ada 480 unit pompa 'stasioner'," kata Yusmada di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Banjir Terus Berulang, Warga Sentil Pemkot Depok: Jangan Cuma Margonda Saja yang Dibagusin
Baca juga: Terjadi Sejak Lama, Banjir di Depok Disebut Imam Dipicu Banyaknya Situ Jadi Perumahan
Baca juga: Pemprov DKI Upayakan Banjir di Ibu Kota Bisa Surut Kurang dari 6 Jam
Yusmada menjelaskan bahwa sejumlah upaya dilakukan untuk memitigasi banjir di DKI Jakarta.
Salah satu upayanya adalah dengan memastikan seluruh pompa air tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga tengah membangun sumur resapan dengan target 40.000 titik sampai diakhir tahun.
Namun hingga saat ini, pembangunan sumur resapan baru dapat direalisasikan di 22.000 titik.
Sementara itu, BPBD telah melakukan serangkaian upaya preventif untuk menghadapi cuaca ekstrem, yaitu dengan cara sosialisasi, membagikan buku panduan bencana kepada masyarakat, koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait
Mitigasi banjir juga dilakukan, seiring dengan puncak musim hujan di Jakarta yang diperkirakan terjadi pada awal 2022 mendatang, berdasarkan prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.