Pilpres 2021
Tanggapi Ucapan Giring soal Anies, Rocky Gerung: Partai Nol Koma cuma Cari Panggung, Abaikan Saja
Rocky menilai, serangan-serangan yang tertuju kepada Anies Baswedan justru akan menaikkan elektabilitas Anies sendiri.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, serangan yang dilayangkan terhadap Gubernur Anies Baswedan akhir-akhir ini terkait dengan persaingan politik menuju Pemilihan Presiden 2024.
Seperti diketahui, Anies kembali menjadi sorotan saat dirinya dipanggil sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus pengadaan tanah Munjul.
Serangan tidak hanya membuat opini bahwa Anies terlibat dalam masalah tersebut, namun jauh dari itu, muncul narasi KPK harus menangkap Anies.
Baca juga: Giring PSI Trending Topic Usai Kritik Anies, Wagub DKI: Harus Bijak Jangan Saling Menyalahkan
Di saat bersamaan, muncul serangan dari Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Giring Ganesha yang menyebut Anies sebagai gubernur pembohong dan tidak layak dipilih pada 2024.
"Faktanya elektabilitas Anies di atas. Kalau PSI cemburu, ya cemburu aja. Dia tidak punya calon karena dia cuma nebeng saja kan," ujar Rocky Gerung dikutip dari laman Youtube Rocky Gerung Official, Rabu (22/9/2021).
Rocky menganggap wajar apabila PSI menyerang Anies, sebab, kata dia, PSI saat ini sedang butuh panggung untuk menaikkan elektabilitas partai.
"PSI butuh panggung sehingga membuat kontroversi. Tapi ada sebuah upaya untuk menjegal Anies. Itu tidak masalah sebenarnya. Jadi nggak ada gunanya PSI. Ya nggak papa buat ramai-ramai media massa. karena itu partai nggak ada point. Kalau dalam matematika dia partai nol koma nol sekian. Jadi, bisa diabaikan," kata Rocky.
Baca juga: Giring Panen Hujatan usai Sebut Anies Gubernur Pembohong,Ariza Ingatkan untuk Bijak Nilai Orang lain
Rocky menilai, serangan-serangan yang tertuju kepada Anies justru akan menaikkan elektabilitas Anies sendiri.
"Ibaratnya, ngapain sih anak kecil ganggu-ganggu orang dewasa," ledek Rocky
Pernyataan Giring
Plt Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mencuri perhatian publik setelah menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong karena kerap menunjukkan sikap pura-pura peduli terhadap penderitaan rakyat di tengah pandemi.
Maka, Giring pun berharap agar Indonesia jangan sampai jatuh ke tangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024, mendatang.
Pernyataan resmi Giring ini juga diunggah melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia dengan judul Gubernur Anies Pembohong pada Senin (20/9/2021).
Baca juga: Jelang Diperiksa KPK, Anies Baswedan Acungkan Jempol dan Jelaskan Kesuksesan DKI Tangani Pandemi
“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. “
“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring
Giring juga menilai, Anies selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi.
Untuk menguji hal tersebut, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. “
Baca juga: Dukung Roy Suryo Seret Ferdinand ke Penjara, Musni Umar Curhat Pernah Dijuluki Rektor Bodoh
“Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” ucap Giring.
Uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.
“Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi. Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan, “ ujar Giring.
Ironisnya, di tengah semua penderitaan rakyat, Anies mengatakan menyerah, tidak bisa mengatasi situasi.
Ia mengaku tidak punya dana untuk mengatasi Covid-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.
“Saya percaya, kejujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis. Situasi genting akibat pandemi ini memerlukan keterbukaan dan transparansi. Karena hanya dengan itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis,” terang Giring.
Baca juga: Maag Kronisnya Mendadak Kumat saat Anaknya Diciduk Polisi, Begini Kondisi Terbaru Ayah Dinar Candy
Dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya keras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar.
“Gubernur Anies bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis,” jelas Giring.