4 Anggota Komplotan Begal Sadis yang Bacok Remaja di Bintaro Diringkus Polisi, 3 Lainnya Dikejar 

4 anggota komplotan begal sadis yang membacok seorang remaja di Bintaro ditangkap polisi, tiga lainnya masih dalam pengejaran.

zoom-inlihat foto 4 Anggota Komplotan Begal Sadis yang Bacok Remaja di Bintaro Diringkus Polisi, 3 Lainnya Dikejar 
Warta Kota/ Rizki Amana
Kondisi korban pembegalan disertai pembacokan di Bintaro, Pondok Aren sedang menjalani perawatan intensif di RSU Kota Tangsel, Pamulang

WARTAKOTALIVE.COM, PONDOK AREN - Polisi meringkus empat terduga anggota komplotan begal sadis yang beraksi di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan membenarkan hal itu saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya kepada Wartakotalive.com.

"Iya sudah ditangkap (terduga) pelaku begal yang beraksi di Bintaro," katanya saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Senin (20/9/2021).

Baca juga: 9 Begal Sadis Main Sabet Celurit Saat Beraksi Diringkus Polisi, 3 Lainnya Diultimatum Serahkan Diri

Rony menuturkan, ada empat orang terduga pelaku yang ditangkap.

Saat ini polisi masih mengembangkan penyidikan.

Ada sejumlah pelaku lainnya yang masih dalam pengejaran.

Baca juga: Polsek Tebet Tangkap Lima Pelaku Begal di Manggarai, Empat Orang Masih Berstatus Anak di Bawah Umur

"Yang sudah diamankan sudah 4, sisanya 3 masih dalam pengejaran atau DPO," ungkapnya.

Sebelumnya diwartakan, seorang remaja putra bernama Afdi Sutansyah (15) menjadi korban pembegalan sadis saat melintas di kawasan Bintaro Sektor 3A, Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sadisnya, para komplotan turut membacok korbannya tatkala melangsungkan aksi kejahatannya itu. 

Baca juga: VIDEO Begal Sadis yang Biasa Gentayangan di Cengkareng Didor Polisi, Selalu Bawa Pisau

Nurhasan (43) selaku ayah dari korban pembegalan sadis tersebut mengatakan aksi tersebut terjadi pada Sabtu, 18 September 2021 dini hari. 

Menurutnya kala itu korban bersama temannya hendak mengarah ke kawasan Pondok Karya dengan melintasi kawasan tersebut. 

"Jadi pas sudah arah balik di Lotte Mart (Bintaro) itu dia sudah ada yang buntutin dua motor. Nah pas sudah di tempat sepi tepatnya di Gereja Sektor 3A Bintaro itu dia ditendang sama pelaku," kata Nurhasan kepada Wartakotalive.com saat ditemui di RSU Kota Tangsel, Pamulang, Sabtu (18/9/2021) malam.

Baca juga: Satu dari Lima Begal Sadis di Cengkareng Mengaku ke Polisi Selalu Bawa Benda Ini Saat Mencari Mangsa

Nurhasan menjelaskan setelah sang anak dan temannya terjatuh dari motor yang dikendarainya, pelaku langsung menghampiri keduanya. 

Saat itu pula pelaku langsung menunjukan senjata tajam (sajam) jenis pisau berukuran besar yang telah dibawanya untuk merampok. 

Nurhasan mengatakan, kala itu pelaku terlebih dahulu menghampiri teman anaknya yang tengah bersiap lari dari aksi pembegalan tersebut. 

Baca juga: SADIS, Aksi Kawanan Begal di Flyover Kampung Baru Cikarang, Korban Dibacok hingga Jari Tangan Putus

Nahas, pelaku keburu menghadang laju pelariannya hingga sang korban tak dapat berkutik.

"Korban terjatuh, si Dimas lecet dia lari dia sudah diancam senjata tajam dan dilepas hapenya dan motor dia pun hilang, lenyap," ungkapnya. 

Kemudian, pelaku turut serta menghampiri Sutanbyang sudah tak berdaya akibat terpenting dari kendaraan motor yang dibawanya. 

Baca juga: SADIS, Aksi Kawanan Begal di Flyover Kampung Baru Cikarang, Korban Dibacok hingga Jari Tangan Putus

Kala itu, kata Nurhasan, pelaku meminta anaknya untuk mengeluarkan handphone miliknya. 

Namun, sang anak tak dapat memenuhi permintaan pelaku dan mencoba melawan pelaku hingga pelaku membacoknya tepat di bagian paha kiri.

"Nah si Sutan lari juga terpeleset dan dia langsung disamperin pelaku ditunjukin senjata tajam. Pelaku mau nyari hapenya Sutan, kebetulan Sutan enggak bawa hape. Nah itu entah kenapa pelaku membacok Sutan," ungkapnya. 

Adapun saat ini korban pembegalan tersebut tengah menjalani perawatan intensif akibat luka bacok yang dialaminya. 

"Dia kena luka di paha kiri dan ibu jari jempol tangan. Untuk Sutan kayaknya harus dilakukan tindakan operasi. Karena itu lukanya, luka dalam, nah itu harus ada tindakan operasi kalau enggak bisa berbahaya," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved