Berita Nasional

Bambang Soesatyo: Nakes Diperkosa dan Dibunuh KKB, Kemana Suara Para Aktivis HAM dan Perempuan?

Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas teroris kelompok kriminal bersenjata di Papua, dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, Minggu (19/9/2021), sudah waktunya negara menindak tegas teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Rentetan peristiwa berdarah yang mengakibatkan sejumlah nyawa melayang di Tanah Papua akibat ulah kelompok teroris bersenjata Papua atau KKB, mengundang kecemasan banyak pihak.

Secara terang-terangan kelompok kriminal bersenjata yang menamakan diri Organisasi Papua Merdeka itu mengaku sebagai pelaku di balik pembalaran Puskesmas yang mengakibatkan tewasnya tenaga kesehatan di di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Menyikapi perkembangan itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa sudah waktunya negara menindak tegas teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki.

"Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9/2021).

Hal itu dikatakannya terkait tindakan teroris Kelompok KKB di Papua yang membakar Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Tindakan KKB tersebut membuat para tenaga kesehatan perempuan sampai dilecehkan hingga tewas, serta ditendang ke jurang.

Baca juga: Begini Ungkapan Hati Ibunda Kenang Sosok Kopilot Fajar Dwi Saputra Korban Pesawat Jatuh di Papua

Baca juga: Pesawat Rimbun Air PK OTW Jatuh di Papua, TPN-OPM Pimpinan Zakius Sedang Menguasai Lokasi Kejadian

Bamsoet meminta pemerintah menurunkan kekuatan empat Matra terbaik, selain Brimob Polri, yaitu Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka.

Menurut dia, pemerintah perlu memberikan waktu secepatnya kepada pasukan terbaik tersebut untuk menumpas teroris KKB di Papua.

Dia meminta pemerintah jangan ragu menindak tegas teroris KKB di Papua, terutama pasca-tindakan kelompok tersebut yang melakukan tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan hingga meninggal dunia.

"Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis (KKB di Papua), urusan HAM kita bicarakan kemudian, jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Tokoh Pemerhati Papua Sebut Tumpas Gerakan Sparatis, Papua Itu Damai Tidak Ada Perang

Dia mengatakan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan tersebut adalah bagian dari aksi mereka.

Karena itu menurut dia, tidak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak segera menumpas habis para teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua.

"Ke mana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya di bunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM?," katanya.

Bamsoet mengatakan, sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua, korbannya dari masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga sudah menyasar tenaga kesehatan.

Baca juga: Otak Pelaku Pembantaian Empat Anggota TNI di Papua Dikabarkan Diringkus, Ini Lokasi Penangkapannya

Dia mencontohkan, pada 8 April 2021 teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo dan juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved