Bisnis

Kemudahan Khas Pinjaman Online Diterapkan dalam Digiku yang Dimotori BRI, Mandiri, BNI, dan BTN

Kemudahan dan kecepatan pencairan menjadi daya tarik pinjaman online atau Pinjol.  Namun belakangan, pinjamanan ini kerap menimbulkan masalah rumit

Editor: LilisSetyaningsih
istimewa
Digital Kredit UMKM, DigiKU dirancang secara digital membantu pelaku UMKM yang kesulitan permodalan. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menegaskan pentingnya mendukung transformasi digital dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM. 

“Kami berharap digiKu dapat semakin menyasar para pelaku usaha secara daring dan mempermudah pengajuan pinjaman dengan suku bunga kredit yang rendah dan terjangkau, dengan jangka waktu yang sesuai," ujarnya dalam Grand Launching DigiKU Kredit Tanpa Bunga, Kamis (16/9/2021).

Gubernur BI ini juga berharap ada penyelarasan digiKU dengan QRIS agar semua transaksi pelaku usaha bisa tercatat secara digital.

 “Hal ini nantinya dapat menjadi parameter kredit scoring sehingga membantu pelaku usaha dalam mengajukan kredit,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan juga menyampaikan dukungannya pada DigiKU. 

Menko Luhut menyambut baik kerja sama perbankan dengan industri e-commerce melalui Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) untuk penyelarasan data. 

“Himbara dan e-commerce sudah selaraskan data sehingga proses pengajuan kredit bisa dipercepat tanpa tatap muka dan dengan bunga yang kompetitif," katanya.

Menko Luhut sangat optimis serapan kredit melalui digiKU akan cukup signifikan. 

“Dari target pada 2020 sebesar Rp4,2 T telah terealisasi sebesar Rp2,9 T, dan akan terus bertambah seiring peningkatan pelaku UMKM yang sudah onboarding,” ujarnya menjelaskan. 

Kerjasama industri perbankan yang menggandeng e-commerce dalam penyaluran kredit permodalan ini menarik dengan memanfaatkan teknologi. 

Sesuai namanya, Digital Kredit UMKM, DigiKU dirancang secara digital membantu pelaku UMKM yang kesulitan permodalan. 

Jadi, pelaku usaha diharapkan bisa onboard ke platform agar bisa memiliki pencatatan usaha secara digital yang nantinya digunakan sebagai parameter penilaian saat mengajukan pinjaman. 

Pelaku usaha tak lagi harus susah payah melampirkan lembaran-lembaran dokumen lagi. 

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga berharap banyak pelaku UMKM yang akan terbantu. 

Ketua Himbara, Sunarso menyatakan selain bisa membantu permodalan pelaku UMKM, juga berharap dapat menekan permasalahan yang disebabkan menjamurnya pinjol ilegal.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved