Berita Jakarta

Sosok Yani Wahyu yang Diajukan Anies Jadi Walkot Jakbar, Pernah Ditolak DPRD hingga Isu Penodongan

Yani Wahyu sendiri sudah tidak asing, lantaran dalam kariernya, ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting di lingkungan Pemprov DKI Jakarta

Editor: Feryanto Hadi
WARTA KOTA/YOSIA MARGARETTA
Yani Wahyu Purwoko saat masih menjabat sebagai Kepala Satpol PP DKI Jakarta 

Dia mengatakan, persoalan dirinya dengan sang paman itu juga sudah diselesaikan di Polsektro Kalideres.

"Kalau nggak percaya, silakan telepon Kapolsek Kalideres atau telepon encing saya aja," ujar Yani.

Tetapi, Yani tak mau memberikan nomor telepon pamannya tersebut karena dia sendiri menghubungi beberapa kali tidak diangkat.

Korban yang menjadi korban dari camat tersebut bernama Romizi H Solo (50).

Kejadian tersebut, bermula dari kasus jual beli tanah antara korban dengan camat tersebut.

Karena berlangsung a lot, pria yang diduga camat tersebut mengeluarkan air softgun dan menodongkannya ke korban.

Saat dipanggil, korban langsung ditodongkan air softgun. Sambil berujar sudah "jangan banyak basa basi, cepet lu jual tanahnya". Air softgun tersebut kemudian dihalau korban dan meletus ke bawah.

Kanit Reskrim Polsek Kalideres saat itu, AKP Andika Urrasyidin, membenarkan kejadian tersebut.

Hanya saja kasus ini sudah diselesaikan dan kedua kubu sudah berdamai.

"Sudah damai, hanya salah paham saja antara korban dengan camat tersebut. Bukan senjata api tapi softgun yang digunakan camat tersebut," ucap Andika saat dihubungi.

Baca juga: Letjen Dudung Bilang Semua Agama Benar, KH Cholil Nafis: Toleransi Itu Memaklumi, bukan Menyamakan

Semenetara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, penodongan air soft gun terjadi Selasa pukul 00.30 di Kampung Asem RT 06/05 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Menurut Martinus, korban bernama Romlih H Solo (50) datang ke lokasi dan bertemu dengan camat tersebut. Korban lalu menegur dengan berkata "Baru pulang Pak Camat?".

Namun pelaku malah marah dan berkata "Jangan basa-basi".

Ia pun mengeluarkan benda menyerupai senjata api yang belakangan diketahui adalah air soft gun.

Menurut Martinus, pelaku mengira korban datang untuk menagih uang hasil jual tanah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved