Berita Nasional

Rocky Gerung Tolak Tawaran Pemberian Puluhan Rumah dari Rekan dan Penggemar, Begini Alasannya

Rocky mengaku dalam dua hari saja ada puluhan orang yang menawarkan hunian gratis kepada dirinya.

Editor: Feryanto Hadi
tangkapan layar youtube ROCKY GERUNG
Rocky Gerung 

Rocky menganggap Sentul City melakukan tindakan yang menurutnya 'aneh' dengan mengklaim lahan perkampungan di sekitar rumahnya.

"Saya tinggal di sana sejak 2009 dan tiba-tiba dia datang dan menyebut saya menyerobot. Saya bikin pagar, itu mendadakan saya menguasai secara fisik. Saya memagari tanah yang saya beli.Dulu itu garapan, lalu saya beli dan tanam pohon di situ," katanya.

Baca juga: Rumah Rocky Gerung Diancam Diratakan, Andi Arief Duga Ada Motif Politik:Sikap Kritis RG Mau Dibredel

Yang mengherankan, kata Rocky, surat somasi yang dilayangkan kepada dirinya hanya digantungkan di pagar rumah depan.

"Kan dia bisa datang, ngobrol. Jadi itu legal saya beli dan suratnya, tanda terima, kwitansi, bukti bahwa itu nggak ada sengketa sejak 15 tahun lalu dan orang yang punya itu sudah dari tahun 1960 di situ," katanya.

Rocky menyebut, klaim yang dilakukan pengembang besar terhadap kepemilikan tanah sudah sering terjadi.

Rocky menjelaskan, sejak awal September ini sudah ada kurang lebih sepuluh rumah yang berhasil digusur pihak pengembang. Ia memperkirakan paling tidak 120 kepala keluarga dengan 500 jiwa akan tergusur jika Sentul City terus mengosongkan lahan.

Lebih lanjut, Rocky mengatakan pihak pengembang menggunakan jasa preman untuk menakut-nakuti warga sekitar agar mau segera pergi dari kawasan itu

"Jadi ini adalah teknik dari perusahaan yang modalnya besar untuk mengancam. Mulai digusur dulu yang di atas nanti makin lama ke bawah. Jadi, ajaibnya, Sentul City itu ingin memonopoli tanah di situ dengan arogansi. Dia taruh di situ banyak preman untuk nakut-nakutin," ungkapnya.

Baca juga: Said Aqil Sebut Presiden 3 Periode Tak Masalah Asal Pro Rakyat, Rizal Ramli: Mas Said Makin Ngasal

"Jadi, kita hidup dalam situasi dimana tanah boleh dijual kepada pengembang-pengembang raksasa. Jadi dia harus bisa buktikan kapan dia membeli lahan itu," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa isu ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia sangat luar biasa.

"Yang lebih gila dari apa yang menimpa saya itu lebih banyak. Tanah rakyat dirampas, dan atas nama industri jalan tol dan sebagainya, itu sudah biasa kan. Kita ini lihat ini satu paket negara dalam menjaga keadilan sosial," katanya.

Ia menduga permainan antara pemilik modal dengan pemilik kuasa sangat banyak ditemukan di tanah air.

Fenomena ini, sebut Rocky Gerung, merupakan sebuah ketidakadilan sosial.

Rocky juga menyayangkan penggunaan preman oleh pengembang untuk 'melakukan teror' kepada penduduk dengan mengerahkan preman.

Baca juga: Pengamat: Harus Ada yang Dipecat dalam Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang

"Ya banyak video yang bisa dilihat dimana rakyat diteror, diusir. Bahkan kandang sapi, masih ada sapinya digusur. Jadi, salah apa sapinya itu," katanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved