Cegah Anak Tak Belajar, Save the Children Indonesia Lakukan Program Kunjung di Masa Pandemi
Dari hasil studi, Save the Children menemukan tujuh dari 10 anak jarang belajar selama pandemi coronavirus disease atau Covid-19.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Penggunaan media radio pun dilakukan sebagai sarana penyampaian informasi dan belajar mengajar serta parenting.
Terkait dengan keterlibatan orangtua dalam membantu anak belajar di rumah, Save the Children bersama dengan Dinas Pendidikan setempat membantu menyediakan lembar kerja siswa berisi kegiatan belajar anak selama satu minggu, termasuk alat belajar anak-anak.
Harapan Save the Children untuk pembelajaran anak, lanjut Dewi, adalah ingin agar seluruh pihak memastikan setiap anak tanpa terkecuali dapat mengakses pendidikan yang berkualitas.
“Secara daring maupun luring, dan tentunya pada lingkungan yang aman. Sehingga anak-anak bisa menikmati proses belajar yang menyenangkan, seperti harapan dari gerakan merdeka belajar yang diusung Kemendikbud,” kata Dewi.
Dukungan seluruh pihak dibutuhkan guna mengantisipasi kesulitan belajar yang membuat anak-anak kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar (learning loss).
Learning lossakan berdampak terhadap kurangnya keahlian mereka pada saat dewasa (less-skilled workers) untuk dapat bersaing di dunia kerja atau usaha.
Selain itu, kemampuan mereka menurun untuk menghasilkan pendapatan (decreased earning capacity). (m31)