Kebakaran
Cerita Pilu Ibu Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Dua Tahun Tidak Bertemu
Mad Idris merupakan korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang yang sudah teridentifikasi, Sabtu (11/9/2021).
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, CIPAYUNG - Gundukan tanah masih basah saat Haryati (60) berdiri di samping makam anaknya.
Ia membawa empat buket bunga untuk diletakkan di sekeliling papan makam bertuliskan Mad Idris bin Adrismon (29).
Tak sekadar meletakkan bunga, Haryati yang mengenakan pakaian berkelir ungu itu juga menabur kembang, menyiram air, dan membaca doa.
Mad Idris merupakan korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang yang sudah teridentifikasi, Sabtu (11/9/2021).
Serah terima jenazah dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, dan diserahkan kepada Haryati sekira pukul 15.40 WIB.
Jenazah Mad Idris langsung dikebumikan di TPU Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Kepada Wartakotalive.com, Haryati mengatakan bahwa ia baru mengetahui kebakaran tersebut dari berita, Rabu (8/9/2021) siang.
“Pas saya buka HP, muncul tulisan 'kebakaran hebat' gitu doang, saya cuek aja, saya nggak tahu kalau itu kebakaran di lapas,” ujarnya saat ditemui di TPU Bambu Apus, Minggu (12/9/2021).
“Akhirnya pas siang sekira jam 12, kakaknya bilang ke saya 'Mama setel TV, ini katanya di lapas, ini yang kebakaran toren, suka di-video call sama dia (Mad Idris),” lanjut Haryati.
Peristiwa kebakaran yang menewaskan puluhan tahanan di Lapas Tangerang terjadi di Blok C yang dihuni warga kasus narkoba.
“Katanya nomor 1 Blok C, yasudah dibilang kan narkoba, sementara anak saya kan narkoba,” kata Haryati.
Mengetahui informasi tersebut, Haryati mengaku lemas tak berdaya karena dirinya beberapa tahun belakangan ini hanya komunikasi via telepon.
Dua tahun mereka tak bertemu lantaran dipisahkan pandemi coronavirus disease atau Covid-19.
“Komunikasi terakhir sama dia itu lima hari sebelum meninggal. Dia telepon saya “Mah, lagi ngapain?”,” kata Haryati menirukan suara Didis.
“Saya sayang banget sama dia. Dua tahun nggak ketemu karena Corona, nggak bisa dibesuk, jadi dua lebaran saya nggak datang,” tambahnya.