Jejak Kampung Boneka di Cikampek Utara, Sempat Dapat Penghargaan Kini Diabaikan Pemkab Karawang
Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dikenal sebagai Kampung Boneka.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat dikenal sebagai Kampung Boneka.
Sebutan itu melekat sejak tahun 1980, karena sebagian besar warganya merupakan pengrajin boneka.
Bahkan pada tahun 1990 pernah mendapatkan penghargaan dari presiden Soeharto, dan tahun 2019
silam juga, kampung boneka mendapatkan penghargaan API dalam kategori destinasi wisata belanja
populer.
Baca juga: Pandemi Virus Corona Memukul Kampung Boneka di Cikampek Utara, yang Beromzet Miliaran Rupiah
"Tahun 1990 dapat penghargaan dari Presiden Soeharto, dan tahun 2019 kemarin, juara 3 API kategori
destinasi wisata belanja populer," kata Kepala Dusun Mekarjaya, Carno Sukarno saat ditemui di Kantor
Desa Cikampek Utara pada Selasa (7/9/2021).
Cokro yang juga sebagai pengrajin boneka itu mengungkapkan, hampir 90 persen warga di Dusun
Mekarjaya Cikampek Utara, adalah pengrajin boneka.
"Hampir 90 persen warga di dusun ini adalah perajin boneka. Ada juga di dusun lain seperti Sukasenang
dan Mekarsari juga 50 persen lebih perajin boneka," katanya.
Baca juga: Kisah Agus Pengrajin Boneka, Jenuh Bekerja di Pabrik Kini Raup Puluhan Juta Sepekan Garap Usaha Ayah
Namun, disayangkannya, hingga saat ini kampung boneka belum memiliki ikon boneka ciri khas atau pun
monumen penanda kampung.
"Mudah-mudahan nanti bisa ada ikonik boneka ciri khas kampung boneka, sama monumen penanda
bahwa desa ini merupakan pusat pengrajin boneka seperti di gerbang masuknya," ungkap dia.
Dia meminta agar Pemerintah Kabupaten Karawang menaruh perhatian lebih kepada Kampung Boneka
itu.
Baca juga: Anak Prajurit Operasi Tumor di Kepala, Istri KSAD Beri Hadiah Boneka Om Andika
Jika serius dilakukan upaya-upaya pengembangan, diyakininya Kampung Boneka bakal menjadi destinasi
wisata belanja di wilayah Karawang.
"Jangan hanya dari sisi UMKM atau produksinya yang diperhatikan. Tapi bagaimana ada perhatian
dorongan agar Kampung Boneka ini menjadi destinasi wisata belanja di Karawang, bisa dilihat saja tidak
ada papan nama tulisan yang menunjukkan kalau ini kampung boneka," terang dia.
Agus Sofyan (41), pengrajin boneka juga mengungkapkan hal yang serupa.
Perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang sangat minim kepada para pengrajin boneka di Cikampek Utara.
Baca juga: VIDEO Dikira Boneka, Mayat Pria Ditemukan di Cibinong dengan Kondisi Membusuk
Padahal, Kampung Boneka ini berpotensi menjadi destinasi wisata baru maupun sentra pelaku UMKM
yang bisa dikenal di penjuru Indonesia.
"Memang minim ya perhatiannya, contoh saja itu harusnya ada gitu gapura yang bertuliskan ini
Kampung Boneka," imbuh dia.

Dia mengharapkan agar Pemkab Karawang mengadakan pelatihan bagi para pengrajin.
Mulai dari pelatihan menjahit, produksi, penjualan hingga penggunaan marketplace.
Baca juga: Priscilia Wibowo Punya Ratusan Boneka Berwajah Menyeramkan, Semua Boneka Janji Menjadi Roh Baik
"Kalau ini didorong dan didukung bakal sangat bagus kedepannya. Tentu ini menjadi ikon bagi Karawang,
apalagi nanti jika ada boneka maskot Karawang yang dapat dipasarkan dan dikenalkan ke masyarakat
luas," paparnya.
Sekretaris Desa Cikampek Utara, Bayu Rahayu menyatakan dari data terakhir yang dimilikinya ada
sebanyak 326 pengrajin boneka di wilayahnya tersebut.
Data itu bisa saja bertambah karena pengrajin boneka di wilayah terus bermunculan tiap tahunnya.

"Segitu data terakhir ya, mungkin bisa lebih banyak lagi datanya," kata Bayu saat ditemui di Kantor Desa
Cikampek Utara,
Bayu menyebut pengrajin boneka awalnya muncul di Dusun Mekarjaya pada tahun 1980. Berawal dari
sejumlah warga yang mengikuti pelatihan pengrajin boneka di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: VIDEO Pengrajin Karangan Bunga Duka Cita di Bintaro Akui Banjir Order Saat Lonjakan Kasus Covid-19
Selepas pelatihan, warga itu kemudian memproduksi boneka kecil-kecilan untuk dijual atau dipasarkan di
stasiun, terminal hingga dijual secara asongan diatas kereta api atau KRD Cikampek-Jakarta.
"Dulu juga produksinya dijahit pakai tangan engga pakai mesin, bahannya juga pakai bahan emen bentuk
bonekanya juga sederhana dijual di stasiun, terminal sama asongan aja di kereta," ungkap dia.
Hingga akhrinya, terus berkembang pesat para pengrajin bermunculan sehingga dapat memproduksi
lebih banyak dengan menggunakan teknologi.
Baca juga: Tetap Produktif di Masa Pandemi, Ini Kisah Pengrajin di Kampung Batik Bright Gas Tasikmalaya
Mulai tahun 2000, para pengrajin itu memiliki pasar sendiri untuk dikirimkan ke sejumlah daerah di pulau
Jawa bahkan ke luar pulau Jawa.
Tak tanggung-tanggung, dari home industri itu dapat mempekerjakan banyak sekali karyawan. Tentu
kondisi itu mempengaruhi perkembangan ekonomi di wilayah Desa Cikampek Utara.
"Dulu mah wilayahnya kumuh ya, sekarang sudah luar biasa maju perkembangannya dengan adanya
pengrajin produksi boneka itu. Sampai omsetnya itu miliaran per bulan. Kalau sekarang ya mungkin
ngga segitu karena pandemi Covid-19 ini," tuturnya.