Dirundung Teman Sekantor di KPI 5 Tahun, Pegawai Ini Trauma Berat dan Tulis Surat ke Presiden Jokowi

Pegawai KPI mengaku dirundung teman sekantor selama bertahun-tahun hingga kini mengalami n trauma berat dan menulis surat ke Presiden Jokowi.

Penulis: Desy Selviany |
Tribun Jogja
Ilustrasi pelecehan seksual 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dirundung bertahun-tahun di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, pegawai pria berinisial MS ini mengaalami stres berkepanjangan dan trauma psikis berat. 

Ia dinyatakan mengidap PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).

Hal itu diceritakan oleh MS dalam surat bertema Tolong Pak Jokowi, Saya Tak Kuat Dirundung dan Dilecehkan di KPI, Saya Trauma Buah Zakar Dicoret Spidol oleh Mereka.

Baca juga: Pesepakbola Liga Premier Ditangkap Karena Dicurigai Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak

Pegawai kontrak itu mengaku dirundung sejak tahun 2012 oleh beberapa oknum pegawai.

Hingga tahun 2016, MS alami stres berkepanjangan.

Ia jadi sering jatuh sakit.

Hal itu membuat keluarga MS sedih karena ia sering tiba-tiba menggebrak meja tanpa alasan dan berteriak tanpa sebab.

Baca juga: Pesepakbola Liga Premier Ditangkap Karena Dicurigai Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak

"Saat ingat pelecehan tersebut, emosi saya tak stabil, makin lama perut terasa sakit, badan saya mengalami penurunan fungsi tubuh, gangguan kesehatan," ungkap MS dalam suratnya yang diterima Rabu (1/9/2021).

Akhirnya pada Juli tahun 2017, MS ke Rumah Sakit PELNI untuk Endoskopi. Hasilnya MS mengalami Hipersekresi Cairan Lambung akibat trauma dan stres.

Kemudian pada tahun 2017, karena berobat ke dokter penyakit dalam tak kunjung sembuh, berdasarkan saran keluarga akhirnya MS ke Psikiater di RS Sumber Waras.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Intoleransi Jadi Pemicu Terjadinya Perundungan di Sekolah

Dari Psikiater, MS diberi obat penenang selama satu minggu.

Sepanjang 2018, karena tidak kuat dibully dan dimaki, usai tugas kantor selesai, MS sering menyendiri di musala hanya untuk menangis.

Kadang MS pulang ke rumah di jam kerja hanya untuk menghindari perundungan yang tak sanggupnya ditanggungnya.

"Mereka terus merundung dengan kata-kata kotor dan porno seolah saya bahan hiburan mereka,"tuturnya.

Baca juga: Bocah Korban Perundungan Dilempar ke Parit Dapat Hadiah Sepeda dan Tabungan oleh Kapolres Bogor

Namun setiap MS pulang ke rumah, ia kerap dimarahi ibunya agar bekerja sampai tuntas hingga MS akhirnya terpaksa kembali ke kantor.

Karena MS sering menyendiri ke musala, para pelaku memfitnahnya telah meninggalkan pekerjaan.

"Padahal saya trauma oleh kebejatan mereka dan tugas kantor selalu saya selesaikan dengan baik," tuturnya.

Baca juga: Tuntutan Hukum Bukan Keputusan Satu Orang, Perundungan Terhadap Jaksa Fedrik Salah Alamat

Akhirnya di tahun 2019 MS adukan kejadian itu ke pimpinan kantor. Ia pun dipindah ke ruangan dan tim yang bisa membuatnya lebih nyaman.

Namun sejak pengaduan itu, para pelaku mencibir MS sebagai manusia lemah dan si pengadu.

Parahnya, pihak KPI Pusat sama sekali tak memberi sanksi kepada oknum pegawai.

Baca juga: Kabar Terbaru Ferdian Paleka Pasca Perundungan, Tak Ada Luka Fisik, Namun Jiwanya Diduga Terguncang

Hal itu membuat oknum pegawai tetap menindas MS dengan kalimat lebih kotor.

"Bahkan pernah tas saya di lempar keluar ruangan, kursi saya dikeluarkan dan ditulisi bangku ini tidak ada orangnya," ujar MS.

Korban mengaku kecewa dengan perundungan yang terjadi selama bertahun tahun di lingkungan kerja. Apalagi para pelaku sama sekali tak tersentuh.

Baca juga: VIDEO VIRAL Perundungan Keluarga yang Beribadah di Rumah, Polisi Selesaikan dengan Mediasi

"Saya makin stres dan frustasi. Akhirnya berdasarkan saran keluarga, saya konsultasi ke psikolog di Puskesmas Taman Sari. Hasilnya, saya divonis mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)," ungkapnya.

Dalam keterangannya MS mengaku sudah mencoba melaporkan kejadian ini ke Polsek Gambir di tahun 2019 dan tahun 2020. Namun pihak kepolisian menyuruhnya untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan pihak kantor.

Wartakotalive.com mencoba mengkonfirmasi hal itu ke Kapolsek Gambir AKBP Budiarta terkait hal tersebut.

Baca juga: Jadi Korban Perundungan, Ruang Tahanan Ferdian Paleka CS Dipisah dari Tahanan Lain

Namun sampai berita ini dimuat, telepon dan pesan singkat yang dikirimkan belum kunjung dibalas.

Wartakotalive.com juga mencoba konfirmasi hal tersebut ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, namun pesan dan telepon yang dikirimkan juga belum kunjung dibalas.

Sementara itu KPI Pusat dalam keterangannya tak membantah gamblang isu tersebut.

Baca juga: Ayah Siswi SMP yang Bunuh Diri Mengaku Kepada Polisi Anaknya Korban Perundungan

Mereka mengaku akan menyelidiki internal kasus tersebut termasuk pegawai yang terlibat.

Mereka juga mendukung pihak kepolisian untuk mengusut kasus itu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved