Lingkungan Hidup

Didukung Kemasan Group, Trinseo Kembali Gelar Program Kelola dan Daur Ulang Sampah Berkelanjutan

Perlu untuk mengetahui kemasan makanan yang higienis, efektif, dan ekonomis selama pandemi serta kelola dan daur ulang sampah berkelanjutan.

Istimewa
PT Trinseo Materials Indonesia yang juga didukung oleh Kemasan Group, Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU) kembali menggelar webinar program kelola dan daur ulang sampah keberlanjutan, Selasa (24/8/2021). 

Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Program kelola dan daur ulang sampah keberlanjutan yang diusung oleh PT Trinseo Materials Indonesia yang juga didukung oleh Kemasan Group, Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU) kembali dilaksanakan setelah satu tahun sejak dilakukannya webinar pertama.

Tujuan program ini untuk mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya kelola sampah rumah tangga, terutama dengan diberlakukannya pembatasan aktivitas di luar rumah dan meningkatnya pemesanan makanan secara daring.

Baca juga: 5 Fakta Tanda Cinta IKEA untuk Indonesia, dari Lestarikan Budaya hingga Dukung Pertumbuhan UMKM

Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah dan larangan makan di restoran menyebabkan meningkatnya pesan antar makanan secara daring.

Peningkatan tersebut menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap kemasan makanan.

Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan sudah semakin tinggi, terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini.

Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.

Baca juga: STP Lepas Puluhan Mahasiswa Terpilih Program Magang SAIL–Shrimp Farm Technician STP

Permintaan kemasan

Sesi bincang-bincang webinar yang dipandu oleh Hanggara Sukandar, Sustainability Director dari Responsible Care® Indonesia ini dibuka dengan penjelasan dari Sutjipto, General Manager Indah Cup, di mana ada beberapa hal yang disampaikan, salah satunya mengenai bertambahnya permintaan kemasan makanan berbahan PS yang cukup bervariasi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah.

"Pembatasan aktivitas di luar rumah merubah kebiasaan masyarakat dari yang terbiasa dine-in di restoran, menjadi takeaway atau pesan antar. Hal ini menyebabkan permintaan kemasan makanan khususnya PS mengalami kenaikan yang cukup baik," tutur Sutjipto di webinar, Selasa (24/8/2021).

Selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tercatat adanya kenaikan permintaan kemasan, baik primer maupun sekunder packaging yang diperkirakan sebesar 3-5% dibanding dengan PPKM sebelumnya. Kemasan makanan PS dianggap efisien dan ekonomis dalam memenuhi bertambahnya permintaan yang cukup tinggi karena harga yang terjangkau serta keamanannya dalam menjaga makanan ketika diantar dari restoran ke pelanggan.

Baca juga: Hadiah Suzuki Ignis dari Ichitan WhatsApp-an Diraih Pejuang Tenaga Kesehatan Asal Sukajaya Bogor

Efektif

Selain efisien dan ekonomis, kemasan makanan PS dinilai efektif melindungi makanan yang diantar terhadap kontaminasi.

Hal ini dilihat menjadi hal yang penting karena kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan barang-barang yang digunakan sehari-hari sudah semakin tinggi, mulai dari penggunaan masker hingga alat-alat makan dan kemasan makanan.

Hal ini disampaikan oleh dr. Lia Natalia Sp. THT-KL yang juga hadir sebagai salah satu pembicara pada webinar tersebut.

“Banyak orang menjadi lebih berhati-hati dalam memilih jenis kemasan makanan. Hal-halang menjadi pertimbangan orang dalam memilih kemasan makanan antara lain; kemasan yang higienis, kemasan yang dapat digunakan kembali, dan kemasan yang dapat didaur ulang,” jelas dr. Lia Natalia.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved