Virus Corona Jakarta

Kasus Covid-19 di Jakarta Turun, Anies Kisahkan Positivity Rate di DKI Sempat Ada di Titik Ekstrem

Peristiwa itu menggambarkan, jika dua orang dilakukan tes Covid-19, tentu salah satu di antaranya dinyatakan positif.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkap, laju kasus baru atau tingkat positivity rate (PR) Covid-19 di Jakarta sempat ekstrem hingga 48 persen.

Angka itu dinilai sangat tinggi karena Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merekomendasikan laju PR di suatu daerah maksimal lima persen.

“Di saat puncak gelombang kedua kemarin (16 Juli 2021), tingkat positivitas di Jakarta pernah mencapai angka 48 persen, tinggi sekali. Jadi, 48 persen itu ekstrem yang pernah kita hadapi,” kata Anies yang dikutip dari YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Anies: Kematian di Tangan Tuhan, tapi Masyarakat Harus Ikhtiar Hadapi Pandemi Lewat Vaksin Covid-19

Anies mengatakan, fenomena ekstrem tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya di Jakarta.

Peristiwa itu menggambarkan, jika dua orang dilakukan tes Covid-19, tentu salah satu di antaranya dinyatakan positif.

“Ini tingkat positivitas yang amat tinggi bagi Jakarta. Tidak pernah terjadi sebelumnya, kecuali di masa awal pandemi saat waktu itu jumlah tes kita masih sangat sedikit,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Meski begitu, Anies bersyukur sekarang tingkat PR di Jakarta terus melandai di bawah 10 persen.

Namun dia menilai, angka tersebut masih melampaui standar dari WHO sebesar lima persen.

“Kita harus mengejar agar tingkat positivitas ini di bawah ambang batas ideal yaitu lima persen. Jadi itu (di bawah 10 persen) ambang batas maksimal untuk dikatakan aman, tapi ideal aman itu di bawah lima persen,” jelasnya

Anies mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan patuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, serta terus mengurangi mobilitas.

Baca juga: Fadli Zon Bikin Polling di Twitter Soal BPIP, Hasil Sementara 95 Persen Setuju BPIP Dibubarkan

Jangan sampai kelengahan masyarakat justru menjadi pemicu naiknya kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Dia juga berpesan kepada masyarakat jangan membuka ruang munculnya gelombang Covid-19 baru.

Masyarakat harus belajar dari pengalaman gelombang kedua, yang kasus aktifnya menembus 113.137 orang pada 16 Juli 2021.

“Jangan menyia-nyiakan usaha yang sudah berjalan luar biasa sebulan kemarin. Itu dahsyat, bagaimana bisa turun dengan angka yang sangat siginifikan,” imbuhnya.

“Kita melihat kemenangan sudah di depan mata, sudah dekat tapi tidak boleh terlena dan tidak boleh terburu-buru beraktivitas sebebas-bebasnya,” lanjut dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved