Berita Jakarta

Anies: Kematian di Tangan Tuhan, tapi Masyarakat Harus Ikhtiar Hadapi Pandemi Lewat Vaksin Covid-19

Anies mengajak masyarakat mengikuti program vaksinasi dengan cara mendaftar melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI)

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Anies Baswedan. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengamini bahwa kematian sepenuhnya kehendak Tuhan Yang Maha Esa (YME).

Meski begitu, masyarakat dinilai harus tetap berikhtiar menghadapi pandemi dengan menurunkan risiko kematian lewat vaksinasi Covid-19.

“Kematian sepenuhnya di tangan Allah. Tuhan yang menentukan, tidak dimajukan dan tidak dimundurkan,” kata Anies yang dikutip dari YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Minggu (15/8/2021).

“Tapi ikhtiar kita adalah menjaga keselamatan diri, keselamatan warga, keselamatan keluarga, keselamatan lingkungan dan ikhtiar menurunkan risiko kematian. Ini adalah bagian dari perintah-Nya,” tambah Anies.

Baca juga: Fadli Zon Bikin Polling di Twitter Soal BPIP, Hasil Sementara 95 Persen Setuju BPIP Dibubarkan

Anies lalu mengajak masyarakat mengikuti program vaksinasi dengan cara mendaftar melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau datangi fasilitas kesehatan terdekat.

Nantinya vaksin akan dijadikan syarat administrasi untuk berkegiatan di Jakarta.

“Vaksin menurunkan risiko perberatan, bahkan risiko fatalitas (kematian) akibat Covid-19,” ucapnya.

Hingga kini, pemerintah dan stakeholder di Jakarta terus menggiatkan pelaksanaan Covid-19.

Bahkan realisasi vaksin Covid-19 di Jakarta cukup tinggi.

Kata Anies, pelaksanaan vaksin pada dosis pertama mencapai 98 persen dari target, sedangkan dosis kedua mencapai 42 persen. Detailnya, 8.771.557 dosis pertama sedangkan 3.820.779 dosis kedua.

Mereka yang divaksin adalah warga dari usia 12 tahun ke atas. Selain ber-KTP DKI Jakarta, mereka yang divaksin juga ber-KTP non DKI Jakarta.

Baca juga: Bendera Berukuran Raksasa Berkibar di Gunung Munara Rumpin Bogor Jelang HUT Ke-76 RI

“Walaupun capaian dosis pertama ini sudah 98 persen, namun dari 8,7 juta orang ini bukan semuanya warga ber-KTP DKI Jakarta,” ujar Anies.

“Ada 3,7 juta yang KTP-nya bukan KTP DKI Jakarta, namun begitu sebagian besar adalah petugas publik yang memang bekerja di DKI Jakarta jumlahnya 1,9 juta orang,” tambahnya.

Sementara itu sisanya, kata Anies, adalah warga yang ber-KTP non DKI tapi bekerja, berdomisili dan belajar di Jakarta.

Baca juga: Anies Baswedan Klaim Tes Covid-19 di Jakarta sempat tembus 24 kali lipat dari standar WHO

Bahkan ada juga yang datang ke Jakarta khusus untuk divaksin saja.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved