CPNS 2021

BPIP Didesak Untuk DIbubarkan, Ini Fakta BPIP di CPNS 2021

BPIP Didesak Untuk DIbubarkan, Ini Fakta BPIP di CPNS 2021. Simak selengkap-lengkapnya di dalam berita ini.

ISTIMEWA
BPIP 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Pengembangan Ideologi Pancasila atau BPIP kini sedang didesak untuk dibubarkan. 

Politisi Gerindra, Fadli Zon, juga ikut mendesak agar BPIP dibubarkan. 

Bahkan, Fadli membuat polling di twitter yang sampai kini sebanyak 95 persen sudah menyatakan setuju BPIP dibubarkan. 

Sementara itu, BPIP juga diketahui membuka lowongan CPNS 2021. 

Baca juga: VIDEO Pada HUT RI ke-76 Diharapkan 76 Persen Warga Tangsel Sudah di Vaksin Covid-19

Ada fakta-fakta unik terhadap CPNS BPIP 2021 yang unik untuk disimak. 

Pada CPNS 2021, BPIP banyak membuka lowongan CPNS dengan formasi jabatan peneliti.

Sebagian besar yang bisa mendaftar adalah mereka yang berijazah S-2 di bidang hukum dan Ilmu Politik.

Total BPIP membuka 64 kuota untuk CPNS 2021

Jika sampai BPIP dibubarkan, bagaimana nasib para CPNS dan PNS nya? 

Baca juga: Alvin Faiz Dituding Rebut Henny Rahman dari Zikri Daulay, Nikah Lagi Setelah Cerai dari Larissa Chou

INI HASIL POLLING BPIP DIBUBARKAN

Sementara itu, Politisi Partai Gerindra Fadli Zon membuat sebuah polling di akun Twitternya.

Fadli ingin meminta tanggapan publik mengenai keberadaaan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Polling dari Fadli Zon tersebut dibuat menyusul protes keras sejumlah pihak tentang lomba menulis yang digelar BPIP.

Dalam poster yang diunggah akun @BPIP RI, badan itu mengumumkan lomba penulisan artikel tingkat nasional itu digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Namun, yang menjadi sorotan adalah tema yang diusung dalam kompetisi tersebut.

Ada dua tema utama yang dipersyaratkan.

Baca juga: Yunarto Geram kepada Buzzer yang Framming Hasil Survei Kepuasan kepada Pemerintah Seolah Tinggi

Baca juga: Tawuran di Kemayoran Batal Digelar Setelah Polisi Datang, Massa Kocar-kacir, Satu Pemuda Ditangkap

Tema pertama, Hormat Bendera Menurut Hukum Islam. 

Adapun tema kedua, Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.

Terkait polling, Fadli Zon bertanya "@BPIPRI dibubarkan?"

Hingga pukul 7.45, sudah 795 warganet memberikan suara.

Hasilnya, sebanyak 95 persen menyatakan setuju jika BPIP dibubarkan.

Sisanya, tidak setuju BPIP dibubarkan.

Sebelumnya, Fadli Zon juga memberikan kritik atas tema yang diangkat dari kompetisi menulis itu.

Fadli menyebut, pemilihan tema yang diangkat tersebut membuktikan bahwa BPIP sangat dangkal dalam memahami antara Islam dan Pancasila.

Bahkan, Fadli Zon memandang, ada upaya untuk menuduh Islam mempermasalahkan hormat kepada bendera dan menyanyikan lagu Indonesia raya.

"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila. Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya," tulis Fadli Zon di Twitter, dikutip pada Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Soroti Keadaan Bangsa, AHY: Belum Ada Tanda Pandemi Reda, Ekonomi Rakyat Masih Terpuruk

Fadli Zon pun meminta agar BPIP merubah tema lomba penulisan tersebut karena berpotensi memecah-belah bangsa.

"Segeralah ganti tema agar tidak memecah belah bangsa," imbuhnya

Baca juga: Ada Masyarakat yang Tak Percaya Covid-19, Wapres Ma’ruf Amin Sebut Karena Pengaruh Fenomena Global

Baca juga: Kini Jomblo, Si Seksi Anya Geraldine Blak-blakan, Mantan Pacar Larang Dirinya Beragedan Ciuman

Tema tendensius

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera juga merasa geram dengan kompetisi menulis yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

Mardani menilai, tema yang diangkat dalam lomba tersebut cukup tendensius.

"Aneh temanya dan terkesan tendensius. Jadi buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama. BPIP mestinya menyatukan bukan buat kontroversi," tulis Mardani di Twitter, Jumat (13/8/2021).

Mardani mengungkapkan, masih banyak tema lain yang bisa dipilih dalam lomba yang digelar untuk memeringati Hari Santri tersebut.

Baca juga: Mengundurkan Diri dari Komisaris Garuda Indonesia, Yenny Wahid: Masalahnya Seabrek-abrek

"Ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti “Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim”. Atau “Santri untuk Indonesia bebas korupsi”."

"Tapi mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total," tandasnya

Dibully warganet

Sejumlah warganet juga mempermasalahkan pemilihan tema dalam lomba berhadiah Rp5 juta tersebut.

Sebagian menanyakan apa motif BPIP yang membandingkan dua sudut pandang seorang pemeluk agama dalam bernegara dan bernegara.

Lainnya menganggap bahwa tema tersebut hanya akan menimbulkan perdebatan bahkan bisa memecahbelah kerukunan masyarakat.

Baca juga: Laksamana Yudo Margono Disebut Calon Terkuat Panglima TNI, Ubedilah Badrun Beberkan Analisanya

"Saya jadi penasaran melihat cara berpikir anggota lembaga ini… bikin lomba tapi ga ada kaitannya… lagi mau ngumpulin bahan buat alasan ya??? Malu sekali saya," tulis @AwudM

"Kenapa mencari tema yg seakan 'membenturkan' Pancasila dg Islam? Tdk adakah tema lain yg lebih 'pas'?" tulis @Triyanto805

Adapula warganet yang memberikan saran ide agar BPIP tidak menjadi bahan bullyan dari netizen.

Baca juga: Mengundurkan Diri dari Komisaris Garuda Indonesia, Yenny Wahid: Masalahnya Seabrek-abrek

"Gue kasih ide tema yak, biar gak dibully netizen.. - Semangat gotong royong santri dalam menghadapi krisis pandemi. - Pendidikan pesantren dalam pencegahan tindakan korupsi," tulis @qoidf12

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved