Virus Corona Jabodetabek
Tingkat Hunian RSDC Wisma Atlet Tinggal 19 Persen, Tower 4 Sudah Kosong
Menurut Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat per 13 Agustus sebanyak 1.550 orang.
WARTAKOTALIVE, KEMAYORAN – Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus berurang.
Menurut Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat per 13 Agustus sebanyak 1.550 orang.
“Sekitar 19 persen dari tingkat hunian,” kata Sumego saat ditemui di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (13/8/2021) siang.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan kepada 335 Tokoh dan 325 Nakes yang Gugur Lawan Covid-19
Menurut laporan harian yang dirilis oleh Kogasgabpad RSDC Wisma Atlet Kemayoran per 13 Agustus 2021, jumlah pasien baru yang terdaftar sebanyak 108 orang.
Sedangkan pasien yang keluar rumah sakit sejumlah 225 orang, dengan rincian 224 sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Sumego menuturkan, tingkat hunian di RSDC Pasar Rumput sebanyak 182 orang atau 10 persen dari total kapasitas yang tersedia.
Baca juga: Laporan Tak Realtime Bikin Lonjakan Kasus Kematian Pasien Covid-19 Harian Tinggi
Sedangkan untuk RSDC Rusun Nagrak ada 50 pasien atau 1 persen dari jumlah total hunian.
“Ini sudah sangat turun. Sudah di bawah 20 persen,” jelas Sumego.
Sedangkan jumlah pasien baru yang terdaftar pada hari ini sebanyak 108 pasien.
Baca juga: Jubir Luhut: Data Kematian Pasien Covid-19 akan Dimasukkan Lagi dalam Asesmen PPKM Setelah Dirapikan
Di sisi lain, ada 208 pasien yang diperbolehkan pulang.
“Jadi lebih banyak yang sembuh daripada yang masuk,” sambung Sumego.
Walau terjadi tren penurunan jumlah pasien, tingkat hunian ICU masih di angka 48 persen.
Baca juga: Tahun Depan Polri Ubah Warna Pelat Nomor Kendaraan Jadi Berlatar Belakang Putih dan Tulisan Hitam
Pihak RSDC juga menyiapkan sejumlah tenaga kesehatan.
“Untuk tenaga kesehatan saat ini ada 2.857 orang."
"Agak turun sedikit dari waktu lalu, karena sebagian nakesnya sudah purna,” terang Sumego.
Baca juga: Satgas Covid-19: Penghapusan Indikator Angka Kematian Hanya Sementara, Demi Data yang Valid