Kriminalitas

Komplotan Spesialis Ganjal ATM Jakarta--Banten Kaya Mendadak, Sekali Beraksi bisa Raup Rp 120 Juta

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kapten spesialis ganjal ATM selalu mendapatkan uang lebih besar.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Unit V Subdit III Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menciduk spesialis ganja ATM di Jakarta dan Tangerang, Banten. 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU --- Enam orang tersangka pengganjal ATM yang diciduk Unit V Subdit III Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sudah meraup keuntungan Rp, 1 miliar.

Sebab, para pelaku sudah beraksi di mesim ATM mini market dan pom bensin di Jakarta serta Tangerang, Banten.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kapten spesialis ganjal ATM selalu mendapatkan uang lebih besar.

"Karena dia sebagai kapten yang merencanakan kejahatan ini, maka dapat lebih besar," ujar dia, Senin (10/8/2021).

Setelah mendapatkan uang hasil kejahatan, para pelaku menggunakannya untuk biaya hidup.

Ada juga pelaku yang membelikan emas sebagai tabungan keluarganya jika suatu saat butuh uang.

"Karena satu kali beraksi ini pelaku menarik uang Rp 50 juta sampai Rp 128 juta," kata Yusri.

Sebelumnya, Unit V Subdit III Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menciduk spesialis ganja ATM di Jakarta dan Tangerang, Banten.

Dalam kasus ini, ada enam orang tersangka yang diamankan di Jatiuwung, Tangerang, Banten.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, enam tersangka memiliki peran berbeda.

"Jadi ND ini adalah kaptennya, dia yang memimpin kelompok spesialis ganjal ATM," ucap dia, Selasa (10/8/2021).

Yusri melanjutkan EC berperan sebagai pengganjal tusuk gigi atau katembat ke mesin ATM.

R, E dan S berperan memantau korban yang ingin ke mesin ATM ataupun saat meninggal lokasi.

"G ini yang mengambil ATM korban yang terganjal di mesin menggunakan gergaji besi," ujar dia.

Dari keterangan pelaku, kata Yusri mereka sudah beraksi sekira 30 lokasi di Jakarta dan Tangerang.

Dari 30 lokasi, pelaku sudah menguras isi ATM para korban mencapai Rp, 1 miliar.

Kelompok ini sudah beraksi sejak 1 tahun terakhir dengan asaran mesin ATM di mini market dan pom bensin yang minim pengawasan atau penjagaan.

Baca juga: Sudah Biasa Dilanda Banjir 1,5 Meter, Warga Bantaran Kali Ulu Cikarang Tetap Bertahan di Rumah

 

 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved