Virus Corona

Menkominfo Pastikan Pemerintah Harmonis Tangani Pandemi Covid-19, Tak Ada Tarik-menarik Kekuasaan

Menurut dia, kelahiran Satgas Covid-19 dan KPCPEN adalah bentuk adaptasi penanganan sesuai perkembangan Covid-19.

istimewa
Menkominfo Johnny G Plate memastikan pemerintah harmonis dalam menangani pandemi Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memastikan pemerintah harmonis dalam menangani pandemi Covid-19.

Hal itu menjawab pertanyaan masyarakat dan media, yang meragukan harmonisasi antar-lembaga pemerintah, seperti Satgas Penanganan Covid-19 dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Menurut dia, kelahiran Satgas Covid-19 dan KPCPEN adalah bentuk adaptasi penanganan sesuai perkembangan Covid-19.

Baca juga: Minta Semua Pihak Bersatu Tangani Pandemi Covid-19, Moeldoko: Kritik Silakan, tapi Jangan Ngaco

“Jadi itu bukan karena ada tarik-menarik kekuasaan."

"Itu adalah bagian dari adaptasi organisasi penanganan dari perubahan Covid-19 ini,” tegas Johnny kepada wartawan, Sabtu (7/8/2012).

Johnny bercerita, awalnya Presiden menetapkan situasi keadaan darurat non bencana alam.

Baca juga: Jokowi Bakal Targetkan Vaksinasi Covid-19 Hingga 5 Juta per Hari, Bidan Dikerahkan Jadi Vaksinator

Namun kemudian Presiden Jokowi membentuk Satgas Penanganan Covid-19, leading sector-nya adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dalam perjalanan menangani Covid-19, sektor yang paling terdampak adalah ekonomi nasional.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, Presiden kemudian membentuk KPCPEN, yang dipimpin Menko Perekonomian dan Menteri BUMN.

Baca juga: Ray Rangkuti: Perlombaan Menuju 2024 Ada Dua Varian, Capres Baliho dan Capres Kinerja

“Jadi tidak ada perbedaan dalam orkestrasinya."

"Hanya tupoksinya saja yang berbeda, karena menangani Covid-19 ini perlu fokus dan konsentrasi,” jelasnya.

Begitupun saat penerapan PPKM darurat, Presiden menunjuk Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator untuk menangani keadaan darurat.

Baca juga: Temuan Ombudsman Soal TWK Diabaikan Pimpinan, Novel Baswedan: KPK Bukan Punya Firli Bahuri Dkk

“Pak Luhut langsung mengajak TNI-Polri dan keterlibatan pemda."

"Menkes tetap melaksanakan fungsi-fungsi kesehatan, termasuk vaksinasi,” terang Johnny.

Menangani Covid-19, katanya, tidak cukup hanya satu atau dua lembaga, tetapi harus lintas instansi.

Baca juga: Prabowo Subianto Tak Ikut Pasang Baliho, Pengamat: Elektabilitasnya Mentok

Peran serta masing-masing lembaga dilakukan dengan berbagai cara dan tergantung pada situasi terkini perkembangan Covid-19.

“Kemenkominfo misalnya, berperan mengatasi hoaks Covid-19."

"Bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk counter narasi agar masyarakat tidak terjebak dalam isu-isu hoaks,” tutur Johnny.

Baca juga: Pasien Jantung Boleh Divaksin Covid-19, Syaratnya Stabil Tiga Bulan Terakhir dan Tanpa Keluhan

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 507.375 orang per 6 Agustus 2021, dan sebanyak 102.375 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 6 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 827.845 (22.9%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 631.728 (17.5%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 405.112 (11.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 331.294 (9.2%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 127.848 (3.5%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 127.108 (3.5%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 119.422 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 105.397 (2.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 89.786 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 83.989 (2.3%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 76.450 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 69.042 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 52.394 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 50.859 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 47.586 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 46.273 (1.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 38.512 (1.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 37.520 (1.0%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 36.536 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 28.591 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 28.487 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 27.893 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 26.620 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 24.590 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 24.421 (0.7%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 22.275 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 21.025 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 19.820 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 19.610 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 17.498 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 13.618 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 10.486 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 9.207 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 9.018 (0.2%). (Reynas Abdila)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved