Pilpres 2024
Pengamat Sebut Kinerja Puan tak Nyata, Berbeda dengan Airlangga yang Kerja Keras Menangani Pandemi
Upaya Ketua DPR RI, Puan Maharani, menebar baliho di mana-mana tampaknya kontraproduktif. Publik tak merespons positif terkait kinerja.
Dedi mengungkapkan, pesan dalam baliho Puan yang terkenal dengan jargon Kepak Sayap Kebhinekaan itu multitafsir.
Masyarakat tidak bisa langsung memahami makna atau pesan karena kurang melihat kinerjanya untuk kepentingan masyarakat.
"Masyarakat tidak menangkap apa yang diungkapkan Puan Maharani dalam balihonya, yakni Kepak Sayap Kebhinekaan,” katanya.
“Berbeda dengan baliho Airlangga yang dilakukan oleh kader Partai Golkar menjadi bentuk aspirasi soliditas partai berlambang pohon beringin itu," bebernya.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Marah Lima Vaksinator Puskesmas Tinggalkan Sentra Vaksinasi
Terlepas dari pesan dan tujuan pemasangan baliho itu, Dedi berkeyakinan keduanya sama-sama memiliki tujuan dan ekspektasi yang sama dalam ajang pilpres 2024 nanti.
"Ini semacam penegasan dari keduanya bahwa mereka mulai membangun promosi untuk 2024 nanti," pungkasnya. (Fandi Permana)